Abstrak


Revitalisasi Lokananta sebagai Destinasi Cagar Budaya Musik Indonesia di Surakarta


Oleh :
Kirana Dewanti Mustafa - V0220038 - Sekolah Vokasi

Lokananta merupakan studio rekaman tertua di Indonesia sekaligus cagar budaya yang berlokasi di Surakarta yang menyimpan sejarah panjang perihal musik dan rekaman di Indonesia. Bangunan yang semakin termakan usia dan sistem pengelolaan yang tidak optimal menjadikan cagar budaya ini tidak terawat dan tidak menarik dikunjungi wisatawan. Oleh karena itu, dilakukan upaya revitalisasi untuk menghidupkan kembali kawasan cagar budaya Lokananta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya revitalisasi Lokananta sebagai destinasi cagar budaya musik Indonesia di Surakarta.

Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif, menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara kepada Project Manager Lokananta, dan pegawai Lokananta. Adapun studi pustaka digunakan untuk memperoleh referensi dari beberapa sumber, kemudian studi dokumen berupa data gambar dari Lokananta serta observasi dilakukan untuk mengamati kondisi kawasan revitalisasi di Lokananta.

Hasil dari penelitian ini adalah upaya revitalisasi Lokananta yang dilakukan yaitu renovasi galeri Lokananta, melakukan perbaikan fasilitas, pembangunan area baru, penyusunan ulang arsip-arsip Lokananta, serta restrukturisasi sumber daya manusia. Dari upaya tersebut terdapat beberapa perubahan yaitu perubahan gaya bangunan Galeri Lokananta, gerai UMKM, taman lingkar dan tribun undakan, serta area parkir. Dampak dari upaya tersebut yaitu meningkatnya jumlah pengunjung, perbaikan pada bangunan fisik, terbentuknya ruang yang menguntungkan bagi berbagai pihak, membuka lapangan pekerjaan, serta menjadi destinasi cagar budaya di Surakarta. Adapun dampak negatifnya yaitu pemutusan hubungan kerja dengan pegawai lama PNRI, kualitas kebersihan di kawasan lokananta, serta area parkir yang masih kurang memadai.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah upaya revitalisasi Lokananta menjadikan kawasan ini hidup kembali dan berjalan lebih optimal sebagai destinasi cagar budaya serta memberikan daya tarik yang dapat dinikmati oleh wisatawan.