Abstrak


Penetapan Kadar Kurkumin dalam Simplisia dan Produk Kapsul Curcuma PT Rachmasari Group secara KLT-Densitometri


Oleh :
Laura Anastacia - M0620028 - Fak. MIPA

Kurkumin merupakan senyawa aktif melimpah dalam tanaman genus Curcuma yang umum digunakan dalam industri jamu tradisional. Industri obat tradisional bertanggung jawab untuk memastikan konsistensi mutu guna mengurangi risiko potensial bagi konsumen terkait aspek keamanan dan efektivitas yang tidak memadai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui analisis kadar zat aktif. Oleh karena itu, dilakukan penelitian terhadap sampel bahan baku (simplisia kunyit dan temulawak) dan produk jadi kapsul Curcuma produksi PT Rachmasari Group untuk menganalisis perubahan kadar kurkumin setelah proses produksi, reliabilitas tiga batch kadar kurkumin, dan validitas KLT-densitometri sebagai metode penetapan kadar kurkumin.

Kadar kurkumin dalam setiap sampel dianalisis menggunakan metode KLT-densitometri pada panjang gelombang 420 nm, dengan fase gerak kloroform:metanol (95:5 v/v) dan volume penotolan 2 μL. Metode KLT-densitometri divalidasi berdasarkan parameter linearitas, presisi, limit deteksi, limit kuantifikasi, dan akurasi. Data kurkumin kemudian diplotkan dalam persamaan kurva kalibrasi untuk menghitung kadar. Digunakan dua metode analisis statistik, yaitu Independent Sample T-Test untuk mengetahui perbedaan kadar kurkumin setelah proses produksi dan One-Way Anova untuk menentukan reliabilitas tiga batch kadar kurkumin.

Metode KLT-densitometri menunjukkan linearitas dan presisi yang baik (r=0,9923; CV<2>recovery ketiga sampel memenuhi rentang 80-115%. Kadar kurkumin tertinggi pada simplisia kunyit (7,70+0,31%), diikuti simplisia temulawak (5,34+0,31%), dan produk jadi kapsul (4,85+0,22%). Terjadi penurunan kadar kurkumin secara signifikan (p<0>batch berbeda menunjukkan konsistensi yang baik (p>0,05).