Abstrak


Terbentuknya Sentimen Pasar: Dampak Dari Peristiwa Politik Terhadap Perubahan Harga Pasar di BEI


Oleh :
Ferdi Agung Prasetya - F0316036 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Pasar modal adalah salah satu instrumen yang digunakan sebagai tolak ukur kemajuan perekonomian. Instrumen lain yang dapat digunakan adalah keadaan politik yang mana hal tersebut mencerminkan keadaan pasar. Keadaan politik tersebut hingga dapat dimungkinkan mempengaruhi pengambilan keputusan tidak terkecuali pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Pasar modal memiliki tendensi bereaksi terhadap peristiwa yang mengandung informasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Reaksi Pasar terhadap awal proses Pemilu dengan periode penelitian dimulai pada awal persiapan pemilu pada tahun 2021 hingga sesaat sebelum pemilu dilaksanan yaitu tahun 2023. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder dengan variabel berupa abnormal return, abnormal trading volume activity, return on equity, return on assets, net profit margin serta harga saham perusahaan yang telah go public, yang lebih spesifik perusahaan di indeks LQ45, yang kemudian dilakukan uji beda paired sample test.
Hasil observasi atau penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya perbedaan Abnormal Return signifikan negatif. Artinya, pasar bereaksi terhadap awal proses pemilu dimulai, disebabkan adanya fluktuasi harga saham yang mana dipengaruhi oleh informasi dan peristiwa tertentu. Sedangkan, indikator Abnormal TVA menunjukkan hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap harga sahan di pasar bursa.  Sementara untuk variabel lain dalam pengukuran rasio profitabilitas yaitu ROE, menunjukkan hasil pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga di pasar modal. Variabel ROA juga memperlihatkan hasil yang tidak signifikan terhadap harga saham di pasar bursa. Sedangkan untuk variabel NPM memberikan hasil yang tidak signifikan. Hal tersebut dapat disimpulkan dimana investor mengharapkan return yang cenderung lebih tinggi dari adanya peristiwa yang akan terjadi kedepannya yaitu persiapan pemilu. Namun investor tidak terburu buru dalam mengambil keputusan. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya Abnormal TVA yang signifikan yang dapat disimpulkan jumlah saham yang diperjualbelikan dalam kuantitas yang relatif normal.