Sektor pertanian menjadi swasembada pangan di Indonesia dan peternakan bergerak untuk pemenuhan protein hewani contohnya daging domba. Keberhasilan usaha penggemukan domba dipengaruhi manajemen pemeliharaan yang baik dan analisis usaha yang dijalankan. Peternakan Kandank D’Mumtaz merupakan salah satu peternakan yang bergerak dalam bidang penggemukan domba. Tujuan tugas akhir ini yaitu menganalisis tata laksana penggemukan domba dan kelayakan usaha melalui analisis usaha. Materi yang digunakan meteran, timbangan, alat dokumentasi, alat tulis, dan kuesioner. Pemilihan bakal dilakukan dengan seleksi fisik, umur, dan pertumbuhan bobot badan. Jenis pakan yang diberikan yaitu hijauan dan jenjet jagung dengan campuran konsentrat dan jagung pecah. Perkandangan yang diterapkan berupa kandang panggung dengan sistem koloni. Produktivitas domba di Kandank D’Mumtaz mempunyai rata-rata pertambahan bobot 2,28 Kg/bulan dan rata-rata ADG sebesar 75,98 g/ekor/hari. Penyakit kembung dan orf yang sering menyerang dan menyebabkan kematian. Limbah kotoran ternak dijadikan pupuk lahan hijauan dan dijual untuk meningkatkan pendapatan. Usaha peternakan Kandank D’Mumtaz sudah layak untuk dijalankan karena memperoleh keuntungan setiap tahun sebesar Rp 83.787.600. BCR di angka 1,5 atau lebih dari 1. PPC yang dimiliki yaitu 12,7 periode atau 12,7 tahun agar biaya modal dapat kembali. BEP di peternakan Kandank D’Mumtaz sebesar Rp 104.885.458,2. Tata laksana penggemukan domba di Kandank D’Mumtaz sudah baik, namun pada tata laksana pemberian pakan perlu dilakukan evaluasi pada protein kasar dan perlu adanya perawatan lahan hijauan.
