Abstrak


Analisis Biomekanika Spike Bolavoli


Oleh :
Des Alvincia Hayatussyifa Effendi - O0220037 - Fak. Keolahragaan

<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-GB X-NONE AR-SA </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; text-align:center; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:11.0pt; font-family:"Times New Roman",serif; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} </style> <![endif]-->

Des Alvincia Hayatussyifa Effendi. O0220037. Analisis Biomekanika Spike Pemain Bola Voli. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2024

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara biomekanika gerakan spike pada pemain bolavoli.

Penelitian ini menggunakan metode video photography untuk mengidentifikasi variabel biomekanika yang mempengaruhi performa spike. 4 pemain pada posisi spiker berusia a20±1.41  tahun, berat badan 57.50±7.14 kg, dan tinggi badan 167.50±9.57 cm berpartisipasi dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan video gerakan spike. Instrumen penelitian menggunakan empat video cameras (DSLR Canon EOS 1100D), petunjuk pelaksanaan tes performa accuracy of spiking dengan ketentuan bola melewati net dengan speed tinggi dan akurasi yang sesuai target, software kinovea. Data yang telah dianalisis pada software kinovea kemudian dianalisis menggunakan Ms. Excel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 spiker mencapai ketepatan area target spike dengan kecepatan bolavoli yang dicapai antara 8.38 m/s hingga 12.50 m/s. Kecepatan bola ini ditandai oleh rotasi bahu dimulai dengan sudut bahu 160-580 saat di fase plant, sudut bahu 1230-1390 saat di fase take-off hingga sudut bahu 1520-1620 saat di fase flight serta sudut fleksi knee di fase plant sebesar 1110-1270, kemudian sudut ekstensi knee di fase take-off sebesar 1510-1710, hingga sudut ekstensi knee di fase flight sebesar 1540-1780. Selama fase take-off menuju flight terdapat lompatan yang dilakukan dengan gaya take-off sebesar 58.41N – 637.72N, menghasilkan waktu flight selama 0.09 detik – 0.15 detik, kecepatan flight 4.91 m/s – 8.34 m/s, dan ketinggian lompatan 0.67 m – 0.78 m untuk mencapai ketinggian bola 2.71 m – 3.01 m. Selama fase hitting, rentang gerak sendi siku dimulai dari sudut fleksi siku lengan pemukul backswing 540-730 hingga sudut ekstensi siku lengan pemukul frontswing 1860-2090 untuk menghasilkan sudut kecuraman lintasan bolavoli (sudut depresi) sebesar 120-210. Fase landing dilakukan dengan dua kaki dengan waktu landing antara 1.06 detik – 1.72 detik serta kecepatan landing antara 3.62 m/s – 3.91 m/s.

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk menghasilkan ketepatan dan kecepatan bolavoli yang tinggi, dipengaruhi oleh rotasi bahu fase plant, take-off, dan flight, rentang gerak anggota tubuh bagian bawah fase plant, take-off, dan flight, gaya take-off, kecepatan flight, ketinggian lompatan, serta rentang gerak siku hitting untuk menghasilkan kecuraman lintasan bolavoli, yang kemudian diakhiri landing menggunakan kedua kaki bersamaan untuk meminimalisir resiko cedera.