;

Abstrak


Motivasi Pelayanan Publik Panitia Pemungutan Suara di Kabupaten Ponorogo dalam Pemilu 2024


Oleh :
Nanang Subekti - S241908014 - Fak. ISIP

Nanang Subekti. S241908014. Motivasi Pelayanan Publik Panitia Pemungutan Suara di Kabupaten Ponorogo dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024. Tesis. Magister Administrasi Publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2024

Salah satu urusan publik yang penting bagi bangsa Indonesia adalah penyelenggaraan Pemilihan Umum yang merupakan ajang untuk memilih wakil rakyat dan calon pemimpin yang akan mengambil kebijakan publik di masa mendatang. Kajian Pemilu saat ini didominasi oleh kajian politik, hukum, kandidat, dan pemilih. Namun pemilu pemilu bisa dikaji dari sudut pandang manajemen sumber daya manusia. Penyelenggaraan pemilu melibatkan sumber daya manusia yang sangat besar dari berbagai jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dengan tingkat motivasi yang berbeda-beda. Pengelolaan sumberdaya manusia menjadi faktor pendorong bagi suksesnya penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan tingkat motivasi pelayanan publik anggota panitia pemungutan suara menurut 4 kategori yakni jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia menurut generasi dan jenis pekerjaan yang memiliki implikasi terhadap pengelolaan sumber daya manusia penyelenggara pemilu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Responden penelitian terdiri dari anggota Panitia Pemungutan Suara di Kabupaten Ponorogo dalam penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 sejumlah 921 orangĀ  yang tersebar di 21 kecamatan dan 307 desa/kelurahan dan seluruhnya ditetapkan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis uji beda Mann Withney test dan Kruskal Wallis test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kategori jenis kelamin, secara statistik tidak ada perbedaan tingkat motivasi pelayanan publik antara pada laki-laki dan perempuan. Pada kategori tingkat pendidikan, terdapat perbedaan motivasi pelayanan publik pada kelompok anggota PPS yang berpendidikan perguruan tinggi dan non perguruan tinggi. Pada kategori usia berdasarkan generasi tidak ada perbedaan tingkat motivasi pelayanan publik pada kelompok Generasi X, Generasi Y dan Generasi Z. Pada kategori jenis pekerjaan, tidak ada perbedaan tingkat motivasi pelayanan publik pada kelompok ASN dan Non ASN. Penelitian ini memberikan kontribusi secara teoritis dalam menguji teori motivasi pelayanan publik yang dikembangkan oleh Perry & Wise pada penyelenggara pemilu khususnya anggota PPS yang sifat pekerjaannya adalah adhoc, dimana penelitian yang lain di Indonesia dilakukan di pada umumnya pada pekerja dengan status kepegawaian yang relatif tetap. Hasil penelitian merekomendasikan perlunya mempertimbangkan faktor tingkat motivasi pelayanan publik bagi penyelenggara pemilu dalam penerapan manajemen sumber daya manusia khususnya dalam menyusun strategi rekrutmen, penyusunan program pelatihan dan pengembangan bagi penyelenggara pemilu yang diharapkan akan meningkatkan kualitas layanan dalam penyelenggaraan pemilu.

Kata kunci: Pemilu, Motivasi Pelayanan Publik, Panitia Pemungutan Suara