;

Abstrak


Aplikasi Teori Healt Belief Model tentang Prediktor Inisiasi Menyusui Dini di Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Devi Indrawati - S022208015 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Kematian neonatal memiliki tingkat kejadian yang tinggi pada minggu pertama kehidupan. Salah satu prediktor kematian neonatal adalah penundaan inisiasi menyusui dalam waktu satu jam setelah lahir. Secara global hanya 42?yi yang melakukan inisiasi menyusui dini dalam waktu satu jam setelah kelahiran, dengan target global sebesar 70%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan penerapan teori Health Belief Model dan strata posyandu terhadap perilaku ibu untuk melakukan inisiasi menyusui dini.

Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan studi cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Februari – Maret 2024 di posyandu wilayah kerja Kabupaten Karanganyar. Pengambilan sampel menggunakan fixed disease sampling dengan jumlah sampel 200 ibu yang memliki anak berusia 0-3 bulan. Variabel dependen adalah inisiasi menyusui dini. Variabel independen adalah persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, isyarat bertindak, efikasi diri, dan strata posyandu. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan dianalisis dengan regresi logistik ganda pada stata 17.

Hasil: Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa sejumlah konstruk dalam Health Belief Model dapat digunakan sebagai prediktor inisiasi menyusui dini. Ibu yang memiliki persepsi kerentanan tinggi (OR= 4.48; CI 95%= 1.12 hingga 17.89; p= 0.034), persepsi keparahan tinggi (OR= 4.14; CI 95%= 1.16 hingga 14.87; p=0.029), persepsi manfaat tinggi (OR= 4.37; CI 95%= 1.15 hingga 16.56; p=0.030), dan efikasi diri tinggi (OR= 16.76; CI 95%= 3.91 hingga 71.79; p <0>

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang positif antara persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, dan efikasi diri dengan perilaku inisiasi menyusui dini.