Abstrak
Peran City Walk sebagai pendukung perkembangan pariwisata kota solo
Oleh :
Rahmat budhi santoso - C9406069 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui city walk sebagai factor pendukung perkembangan pariwisata kota Solo dan untuk mengetahui promosi yang diusahakan dalam pengembangan city walk sebagai factor pendukung pariwisata kota Solo
Dalam penelitian ini menggunakan tehnik mengumpulkan data antara lain : Observasi, Wawancara (interview), Study Pustaka. Setelah mengumpulkan data, dan selanjutnya menganalisis data dengan metode kualitatif yang disajikan secara diskriptif yaitu menguraikan apa yang ada dari permasalahan dalam penelitian.
Sejak tahun 2007, Kota Solo membangun kawasan untuk pejalan kaki atau orang sering menyebutnya dengan city walk. Di kota Solo, kawasan ini dinamai dengan Srawung Warga. Dibangun disepanjang Jalan Slamet Riyadi, yang merupakan jalan protokol di Kota Solo, mulai dari Kawasan Purwosari hingga keboulevard kota di kawasan Gladag.
Keberadaan jalur hijau juga menjadi salah satu potensi yang telah disulap menjadi salah satu elemen penunjang yang sangat menarik. Jalur ini telah berubah menjadi taman kota yang dilengkapi tempat duduk cantik yang berfungsi sebagai tempat singgah untuk beristirahat, menikmati kesejukan dan keindahan bunga, jogging atau berolahraga. Sebagai elemen penting dalam perancangan kota, pedestrian tidak hanya berorientasikan pada keindahan semata, tetapi juga mendukung suasana kotamenjadi semarak, dengan ruang publik yang menarik.Namun dalam waktu bersamaan dapat dijalin hubungan yang baik antara kegiatan tersebut dengan kegiatan pelayanan umum dan fasilitas yang dimiliki oleh masyarakat secara individual sepanjang jalur ini. City Walk adalah sisi selatan jalan protocol utama Jalan Slamet Riyadi, yang sebelumnya merupakan jalur lambat menjadi pedestrian panjang untu pejalan kaki. Dibangun di dua sisi jalan sepanjang Jalan Slamet Riyadi mulai dari gapura perbatasan di Kleco hingga bundaran Gladak Pedagang kaki lima yang keberadaannya berusaha dihilangkan.
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa Solo City Walk adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengembalikan ruang publik yang pernah ada dalam aktivitas masyarakat Solo dimasa lampau. Sejak diresmikan pada 1 Oktober 2007 lalu, city walk menjadi ajang bagi berbagai promosi pariwisata di Kota Solo. Dari semua potensi wisata yang ada di city walk tersebut dapat mendukung pariwisata kota Solo untuk lebih maju.