Latar Belakang : Kanker payudara memiliki angka kejadian paling tinggi di dunia dan di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya melakukan sadari (pemeriksaan payudara sendiri) sehingga mengakibatkan 85% kasus kanker payudara ditemukan pertama kali pada stadium lanjut. Berdasarkan Kepmenkes RI No 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan, menjelaskan bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana adalah dengan memberikan edukasi atau penyuluhan dan konseling mengenai sadari. Salah satu media yang bisa digunakan untuk memberikan penyuluhan adalah melalui video animasi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Video Animasi Pemeriksaan Payudara Sendiri (sadari) Terhadap Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Universitas Sebelas Maret.
Metode : Penelitian ini dilakukan di Program Studi S1 Kebidanan pada bulan Desember 2023. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental one group pretest-postest design dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner penelitian yang dibagikan kepada 56 responden. Analisis data menggunakan uji analisis Wilcoxon dengan software SPSS versi 26.
Hasil : Hasil penelitian menggunakan uji Wilcoxon menunjukan bahwa nilai p value 0.000 dimana p value < α = 0,05. Sehingga menunjukan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh yang kuat.
Kesimpulan : Terdapat Pengaruh Video Animasi Pemeriksaan Payudara Sendiri (sadari) Terhadap Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Universitas Sebelas Maret.
