;

Abstrak


Pengaruh Pemberian Minyak Alpukat (Persea americana) Terhadap Profil Lipid, Indeks Aterogenik dan Gambaran Histopatologi Hepar Tikus (Rattus novergicus) Model Dislipidemia


Oleh :
Eka Puspita Sari - S532008012 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Prevalensi dislipidemia di Indonesia sebesar 36%, dislipidemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan Non Alcaholic Fatty Liver Disease (NAFLD). Pengobatan dislipidemia menggunakan obat-obatan kimiawi dapat memiliki efek samping. Minyak alpukat dapat dijadikan sebagai alternatif terapi untuk dislipidemia karena mengandung asam lemak tidak jenuh yang tinggi dan vitamin E yang dapat memperbaiki profil lipid. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi pengaruh pemberian minyak alpukat terhadap profil lipid, indeks aterogenik plasma (IAP) dan gambaran histopatologi hepar tikus model dislipidemia.

Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pre-and post-test control group design. Sampel tikus Wistar jantan 36 ekor dibagi secara acak menjadi 6 kelompok: kontrol normal (N), kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), perlakuan minyak alpukat  P1 (0,48 mL/200gBB), P2 (0,96 mL/200gBB), dan P3 (1,44 mL/200gBB. Intervensi dilakukan selama 28 hari. Pembuatan model dislipidemia dilakukan dengan pemberian high fat diet (HFD) selama 28 hari. Pemeriksaan kadar total kolesterol (TK) menggunakan CHOD-PAP, trigliserida (TG) menggunakan GPO dan low density lipoprotein (LDL) menggunakan  LDL-C select (DiaSys). IAP menggunakan rumus sederhana IAP=log (TG/HDL), kemudian dikatagorikan berdasarkan tingkat risiko. Pemeriksaan histopatologi hepar dilakukan dengan pengecatan HE, diamati menggunakan mikroskop perbesaran 400x dan dikatagorikan berdasarkan grade steatosis. Data profil lipid dianalisis menggunakan uji one-way ANOVA dilanjutkan uji post-hoc dan paired t-test. IAP dan histopatologi hepar menggunakan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan Post-hoc Mann-Whitney. Nilai signifikan yaitu p<0>

Hasil: Rerata perubahan kadar (mg/dL) untuk kolesterol -78,60 (P1), -96,25 (P2), -105,4 (P3); untuk LDL -31,19 (P1), -38,48 (P2), -49,21 (P3); untuk TG -29,67 (P1), -48,99 (P2), -56,78 (P3); untuk HDL 41,75 (P1), 46,35 (P2), 54,34 (P3) dan untuk IAP 0,54 (P1), 0,67 (P2), 0,71 (P3). Terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar kolesterol, TG, LDL, HDL dan IAP antara P1, P2, P3 jika dibandingkan dengan K- (p<0>0,05).

Kesimpulan: Pemberian minyak alpukat dosis 0,48; 0,96; dan 1,44  mL/200 gBB selama 28 hari dapat  memperbaiki profil lipid, menurunkan nilai IAP dan belum mampu memperbaiki derajat steatosis secara signifikan.