;
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pemahaman remaja tentang pernikahan dini di Desa Sumberjo. (2) Mendeskripsikan kebutuhan remaja terhadap media animasi tentang pemahaman pernikahan dini untuk sosialisasi di Sumberjo. (3) Mendeskripsikan pengembangan animasi untuk meningkatkan pemahaman remaja terhadap dampak pernikahan dini. (4) Menguji tingkat keefektifan media animasi untuk meningkatkan pemahaman remaja terhadap dampak pernikahan dini. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang mengadopsi model pengembangan 4 – D (Define, Design, Develop, Disseminate) yang pada tahapannya dikategorikan ke dalam tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan, tahap pengujian. Subjek penelitian pada tahap I, II dan III masing masing adalah Garda Posyandu, dan Remaja di Desa Submerjo, serta validator media dan materi. Instrument yang digunakan yakni 1) tahap pendahuluan adalah pedoman wawancara dan angket, 2) tahap pengembangan menggunakan angket validasi ahli, praktisi, dan pengguna, 3) tahap pengujian menggunakan tes dengan pilihan salah/benar. Sementara untuk teknik analisis data pada masing – masing tahapan yaitu: 1) deskriptif dan persentase, 2) analisis skor rerata untuk tingkat kelayakan produk, dan 3) tahap uji keefektifan melalui independent t-test. Simpulan hasil dan pengembangan adalah: (1) Pemahaman remaja menunjukkan sebagian besar tidak begitu memahami tentang pernikahan, ditambah lagi sebagian besar dari responden juga menunjukkan jika para pelajar yang di dominasi remaja baik putra maupun putri, tidak mengetahui syarat agar bisa melakukan pernikahan. (2) Terdapat kendala selama kegiatan sosialisasi berlangsung, salah satunya adalah kurangnya menariknya sosialisasi, teridentifikasi juga bahwa para remaja membutuhkan media sosialisasi yang bisa meningkatkan pemahaman mereka tentang bahaya pernikahan dini. (3) Hasil pengembangan media animasi memperoleh penilaian kelayakan skor rata-rata 3,5 oleh ahli media, dan skor rata -rata 3,71 oleh ahli materi yang termasuk dalam kategori layak. Selaras dengan itu, penilaian media juga dilakukan oleh Garda Posyandu dan para remaja sebagai salah satu calon pengguna potensial. (4) Hasil uji keefektifan media animasi interaktif menunjukkan bahwa media animasi yang dikembangkan telah terbukti secara efektif dapat meningkatkan pemahaman para remaja tentang pernikahan dini dan bahayanya, terbukti melalui uji t independent dengan taraf siginfikansi 0,00 < 0> yang berarti bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara remaja di grup eksperimen dan remaja di grup kontrol.