Abstrak


Persepsi Masyarakat Terhadap Perubahan Livelihood Assets Di Area Relokasi Permukiman Dari Bantaran Sungai


Oleh :
Fatchur Rohman - I0619019 - Fak. Teknik

Relokasi Permukiman merupakan suatu program dibawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertujuan untuk memberikan hunian layak untuk masyarakat. Kelurahan Kampung Melayu merupakan salah satu lokasi relokasi yang dilaksanakan pada tahun 2015 menuju Rumah Susun Jatinegara Barat. Relokasi permukiman tersebut dilakukan karena adanya kebijakan Resettlement Policy Framework (RPF) atau Kerangka Kebijakan Permukiman Kembali (KPKK) dengan melakukan relokasi permukiman, normalisasi Sungai Ciliwung serta pengaturan dan pemulihan kawasan. Relokasi Permukiman memberikan dampak perubahan yang beragam dikarenakan perbedaan persepsi masyarakat. Livelihood assets merupakan sebuah prinsip dasar dalam pengelolaan sumber penghidupan yang nantinya dapat mengetahui suatu kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang dalam suatu daerah serta sebagai instrumen untuk merevolusi mental masyarakat dengan mengetahui keadaan dirinya dan sumber daya yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai perubahan livelihood assets pada relokasi permukiman bantaran Sungai Ciliwung yang ditinjau melalui modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, dan modal finansial. Metode yang digunakan adalah pendekatan deduktif dengan analisis skoring dan deskriptif kuantitatif melalui kuesioner dan wawancara terbuka kepada masyarakat Rumah Susun Jatinegara Barat yang terdampak relokasi. Hasil dari analisis di modal manusia menunjukkan terdapat perubahan 69,75% atau terjadi perubahan baik, modal lingkungan sebesar 77,45% atau terjadi perubahan baik, modal fisik sebesar 85,95% atau terjadi perubahan sangat baik, modal sosial sebesar 68,38% atau terjadi perubahan baik, dan modal finansial sebesar 60,00% atau tidak terjadi perubahan di masyarakat. Hasil dari persepsi masyarakat atas perubahan livelihood assets setelah adanya relokasi permukiman menunjukkan hasil 72,31% atau perubahan baik. Namun peran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mensejahterakan masyarakat tetap perlu ditingkatkan serta proses adaptasi yang terjadi di masyarakat tetap berlanjut sehingga masyarakat dapat hidup berkelanjutan serta memiliki perekonomian stabil dan mandiri.