Abstrak


Pelatihan Batik Ciprat Pada Warga Disabilitas Intelektual di Sheltered Workshop Peduli (SWP) Dadi Mulya Banjarnegara


Oleh :
Fia Okti Khasanah - K3217032 - Fak. KIP

Fia Okti Khasanah. K317032. PELATIHAN BATIK CIPRAT PADA WARGA DISABILITAS INTELEKTUAL DI SHELTERED WORKSHOP PEDULI (SWP) DADI MULYA BANJARNEGARA. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2024.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Proses pelatihan batik ciprat pada warga disabilitas intelektual di Sheltered Workshop Peduli (SWP) Dadi Mulya Banjarnegara. (2) Komponen pelatihan yang terdiri dari pelatih, peserta, tujuan, materi dan metode yang ada di pelatihan batik ciprat pada warga disabilitas intelektual di Sheltered Workshop Peduli (SWP) Dadi Mulya Banjarnegara. (3) Motif dan warna kain batik ciprat hasil pelatihan batik ciprat pada warga disabilitas intelektual di Sheltered Workshop Peduli (SWP) Dadi Mulya Banjarnegara.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa narasumber, tempat dan peristiwa serta dokumen. Teknik pengambilan sampel menggunkan teknik purposive sample. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Penelitian melalui tahapan riset pendahuluan, pembuatan proposal penelitian, persiapan penelitian, pengumpulan data penelitian dan penyajian laporan dengan pembuatan skripsi.

Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) Proses pelatihan melalui tahap persiapan, tahap pembatikan pertama, tahap pewarnaan, tahap pembatikan kedua, tahap pengeblokan, dan tahap pelorodan. (2) Komponen pelatihan terdiri dari pelatih yang merupakan pendamping di SWP Dadi Mulya yang terdiri dari Ibu Sri Haryati dan Bapak Tusiyanto. Peserta pelatihan yaitu warga disabilitas intelektual kategori ringan anggota SWP Dadi Mulya yang terdiri dari Agus, Mahfur, Misrom, Nurhayanti, dan Pardi. Tujuan pelatihan yaitu meningkatkan pemahaman dan penguasaan teknik pembuatan batik ciprat untuk anggota. Materi pelatihan menggunkan materi batik ciprat. Metode pelatihan yang digunakan adalah metode on-the-job training yang dilaksanakan dengan metode coaching, latihan instruksi pekerjaan atau demonstrasi, dan rotasi jabatan/ perputaran pekerjaan. (3) Kain batik ciprat hasil pelatihan batik ciprat yang dihasilkan memiliki ciri yang menonjol berupa motif cipratan berupa motif titik-titik yang ada dalam setiap karya, serta menggunakan perpaduan motif abstrak berupa garis lurus, lengkung, bergelombang, dan spiral. Motif-motif yang dihasilkan pada setiap kain memiliki keunikan masing-masing yang membedakan satu karya dengan lainnya sehingga karya yang dihasilkan tidak akan sama satu dengan yang lainnya. Karya yang dihasilkan memiliki perpaduan warna yang cerah cenderung kontras yang harmonis pada motifnya serta menggunkan warna hitam sebagai warna dasar kain.