Abstrak


Perkembangan Stasiun Klaten Tahun 1871-1910


Oleh :
Evi Lia Novita Sari - B0420020 - Fak. Ilmu Budaya

Stasiun Klaten merupakan salah satu infrastruktur yang dibangun bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden. Penelitian yang berjudul Perkembangan Stasiun Klaten Tahun 1871-1910 bertujuan untuk mengetahui, pertama, potensi yang dimiliki Klaten bagi pengakutan kereta api pada tahun 1871-1910. Kedua, mengetahui kendala yang terjadi dalam pembangunan Stasiun Klaten pada tahun 1871-1910 serta peranannya dalam pengangkutan. Ketiga, menunjukkan dampak dari keberadaan Stasiun Klaten dalam perkembangan sosial ekonomi masyarakat tahun 1871-1910. Penelitian ini merupakan penelitian historis sehingga metode sejarah digunakan sebagai langkah dalam analisis. Metode tersebut dijabarkan dalam beberapa langkah yaitu heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi, dan historiografi. 

Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah berupa studi literatur dan dokumen sezaman yang dapat ditemukan pada beberapa koleksi arsip. Dokumen sezaman yang digunakan berupa arsip laporan pemerintah (verslag), surat keputusan (besluit) koleksi dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Koloniaal verslag dan dokumen foto dari KITLV, serta data lain berupa koran, majalah, dan peraturan (Staatsblad). Adapun koran yang digunakan berupa Nederlandsche staatscourant, Bataviaasch handelsblad, Java-bode, De nieuwe courant, dan De locomotief. Kemudian majalah yang digunakan adalah Tijdschrift voor Nederlandsch Indie (TNI), juga Encyclopadie van Nederlandsch Indie (ENI) sebagai acuan dalam analisis serta penjelasan bagi penelitian ini. 

Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal berupa, pertama Klaten sebagai daerah yang berada di bawah administrasi Karesidenan Surakarta memiliki kondisi alam yang mendukung dalam usaha perkebunan kolonial, sehingga banyak tanaman ekspor yang dapat dikembangkan di sana. Kedua, masuknya arus modernisasi telah membentuk sikap dan pola pikir yang lebih maju di kalangan pemerintahan kolonial Belanda. Melalui NISM diwujudkanlah transportasi kereta api guna mempermudah pengangkutan dan arus mobilitas  yang berlangsung di Semarang-Surakarta-Yogyakarta. Langkah ini menjadi pendukung dalam pembukaan jalur kereta api di Klaten beserta fasilitas pendukungnya yaitu Stasiun Klaten. Hal itu kemudian memengaruhi kemudahan pengangkutan barang dan orang, khususnya hasil tanaman dari pabrik gula di Klaten dan sekitarnya. Ketiga, dampak yang ditimbulkan dari keberadaan Stasiun Klaten sejak 1871 hingga 1910 sangatlah berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Mobilitas  penduduk dan mata pencaharian menjadi semakin terbuka dengan mudah. Selain itu, dampak positif dan negatif melengkapi pengaruh yang hadir dari perubahan yang ada. Hal tersebut kemudian menjadikan Stasiun Klaten memiliki peran dan dampak yang penting bagi dinamika kehidupan masyarakat.