;

Abstrak


Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi IPAS Sekolah Dasar


Oleh :
Ongke Ageng Pamorti - S032202008 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan kebutuhan media pembelajaran yang telah diterapkan sekolah dasar; (2) Menganalisis karakteristik media pembelajaran berbasis Augmented Reality yang dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi IPAS sekolah dasar; (3) Mendeskripsikan kelayakan pengembangan media pembelajaran berbasis Augmented Reality untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi IPAS sekolah dasar; (4) Menguji keefektifan pembelajaran melalui media pembelajaran berbasis Augmented Reality untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi IPAS sekolah dasar.

Penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis Augmented Reality ini menggunakan prosedur ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu: (1) Analyze (tahap pendahuluan dengan studi lapangan, analisis kebutuhan dan studi literatur); (2) Design (tahap pengembangan dengan perencanaan desain); (3) Develop (tahap pengembangan dengan pengembangan produk dan validasi); (4) Implement (tahap pengembangan dengan melakukan uji kelompok dan uji lapangan); (5) Evaluate (tahap pengujian). Analisis data yang digunakan selama pengembangan adalah analisis deskriptif, analisis kelayakan media berdasarkan skor kriteria, dan tes keterampilan berpikir kritis melalui uji T-Test dan uji NGain.

Hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) Media pembelajaran yang diterapkan bersifat konvensional peserta didik belum terfasilitasi untuk berpikir kritis dan berperan aktif dalam pembelajaran, media yang dibutuhkan yaitu memanfaatkan fasilitas yang ada seperti tablet android, pemanfaatan teknologi, visualisasi dari materi, pemberian soal dalam media untuk berpikir kritis, dan materi ringkas untuk mempermudah pemahaman peserta didik; (2) Media ini memanfaatkan teknologi yaitu penggunaan smartphone atau tablet android guna mengoperasikan, Augmented reality berupa gambar 3D yang dapat dioperasikan diputar atau diperbesar dan diperkecil, komponen terdapat pertanyaan dengan pengantar, apabila menjawab dengan benar ada apresiasi serta apabila peserta didik menjawab salah akan diminta kembali untuk mencoba jawaban lain agar terus menggali jawaban yang tepat, media ini juga memotivasi peserta didik; (3) Hasil dari validator ahli media bahwa media pembelajaran berbasis Augmented Reality ini layak digunakan dengan kategori sangat praktis; (4) Media pembelajaran berbasis Augmented Reality efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis dengan hasil analisis T-Test 0,000 sedangkan hasil NGain mendapatkan nilai sebesar 56, 527 yaitu termasuk kategori cukup efektif. Disintesiskan bahwa media pembelajaran berbasis Augmented Reality yang dikembangkan cukup efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik.