Abstrak


Pengembangan Model Pembelajaran Membaca Kritis Penemuan Kolaboratif (Collaborative Discovery Critical Reading) dengan Pendekatan Literasi Kritis bagi Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Oleh :
Asep Purwo Yudi Utomo - T842108001 - Fak. KIP

Asep Purwo Yudi Utomo. 2024. Pengembangan Model Pembelajaran Membaca Kritis Penemuan Kolaboratif (Collaborative Discovery Critical Reading) dengan Pendekatan Literasi Kritis bagi Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Disertasi. Pembimbing: Prof. Dr. Andayani, M.Pd. (Promotor), Dr. Atikah Anindyarini, M.Pd. (Ko-promotor). Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pengembangan model pembelajaran ini perlu dilakukan agar pembelajaran membaca kritis menjadi lebih efektif. Terdapat banyak pilihan penggunaan model pembelajaran dalam pembelajaran. Peneliti memiliki gagasan untuk mengembangkan model yang mampu mendorong mahasiswa berpikir kritis dalam proses pembelajaran membaca kritis dengan berkolaborasi untuk menemukan sesuatu dalam proses membaca.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi model pembelajaran membaca kritis yang diterapkan dalam pembelajaran membaca, mendeskripsikan kebutuhan mahasiswa dan dosen Prodi PBSI, mendeskripsikan prototipe dan  hasil uji keefektifan model pembelajaran membaca kritis penemuan kolaboratif (collaborative discovery critical reading) dengan pendekatan literasi kritis bagi Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau sering disebut dengan Research and Development (R&D). Prosedur penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall (2003) dikemas dalam tiga langkah tahapan. Pertama, studi pendahuluan yaitu mengkaji teori dan mengamati produk-produk yang ada di lapangan. Kedua, melakukan pengembangan produk. Ketiga, menguji atau memvalidasi produk.

Hasil penelitian disertasi ini disajikan sebagai berikut. Pertama, terdapat variasi model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran membaca kritis pada mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kedua, kebutuhan mahasiswa dan dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia terhadap pengembangan model pembelajaran membaca kritis penemuan kolaboratif (collaborative discovery critical reading). Ketiga, pengembangan prototipe model pembelajaran membaca kritis penemuan kolaboratif (collaborative discovery critical reading) dengan pendekatan literasi kritis bagi Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menghasilkan komponen model pembelajaran secara lengkap. Keempat, hasil penelitian memperlihatkan bahwa kelas eksperimen lebih efektif, dengan nilai N-Gain 0,53 dari pada kelas kontrol, kurang efektif dengan nilai N-Gain 0,17. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca kritis mahasiswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Membaca Kritis Penemuan Kolaboratif (Collaborative Discovery Critical Reading) dengan pendekatan literasi kritis lebih efektif daripada keterampilan membaca kritis mahasiswa yang diajara dengan model pembelajaran membaca kritis yang sudah ada.