Terdapat sebuah fenomena menarik dari terjadinya konflik Rusia-Ukraina yang dapat kita lihat dan teliti. Pasca pecahnya konflik tersebut pada 14 Februari 2022 dengan dideklarasikannya special military operation oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, pemimpin tertinggi Ukraina merespon eengan berbahai hal. Pada penelitian ini, fenomena yang dilihat adalah pemberian pidato-pidato oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di hadapan forum internasional. Forum yang dipilih adalah pemberian pidato-pidato oleh Zelenskyy dalam kapasitas bilateral atau dua negara, yang kemudian diklasifikasikan ke dalam negara-negara NATO dan non-NATO. Pemilihan tersebut didasari oleh kemungkinan adanya perbedaan konten dan fokus dari pidato yang diberikan. Data yang telah diambil dari pidato melalui kanal resmi kemudian ditelaah untuk mencari tema-tema umum yang bermunculan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah patokan mengenai penggunaan forum internasional untuk mencapai sebuah tujuan politik oleh seorang kepala negara yang sedang berperang di zaman modern. Kerangka pemikiran yang digunakan pada penelitian ini adalah strategic narratives oleh Roselle et al yang dijabarkan melalui 3 tingkatan narasi yaitu: system, identity, dan issure narratives. Ditemukan bahwa afiliasi drngan NATO, Uni Eropa, dan Eropa secara geopolitik menjadi acuan system narratives; nilai-nilai universal yang dimiliki oleh negara-negara audiens seperti demokrasi dan kebebasan sebagai identitu narratives; dan kunci perdamaian serta mencegah adanya kerusakan lebih lanjut dalam konflik sebagai issue narratives.
