Timor-Leste saat ini sedang berupaya untuk menegosiasikan pengelolaan dan pembagian keuntungan sumber daya alam Greater Sunrise. Timor-Leste sebagai negara yang relatif baru dan sedang berkembang, mengandalkan sektor minyak dan gas alam sebagai sumber pendapatan yang signifikan. Ladang minyak dan gas ini merupakan aset ekonomi yang penting bagi negara ini. Namun, kekayaan sebenarnya yang dapat dihasilkan dari ladang ini masih sulit diprediksi karena pengembangan ladang ini masih terhambat oleh berbagai masalah, termasuk masalah kepemilikan dan pengelolaan sumber daya alam yang belum terselesaikan antara Timor-Leste dan Australia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan Timor-leste dalam pengelolaan dan pembagian keuntungan sumber daya alam Greater Sunrise. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi, dengan mengumpulkan data melalui studi pustaka dan wawancara dengan presiden ANPM. Penelitian ini menunjukan bahwa dari sisi upaya yang dilakukan oleh Timor-Leste dalam pembagian keuntungan sumber daya alam Greater Sunrise sudah ada hasil, dimana Timor-Leste berhasil mencapai kesepakatan dengan Australia mengenai perbatasan maritim di Laut Timor. Kesepakatan ini memungkinkan Timor-Leste untuk memperoleh hak penuh atas sumber daya alam di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), termasuk ladang minyak dan gas Greater Sunrise Meskipun perjanjian batas maritim ini sudah ada hasil dalam pembagiannya, namun hasil dari pengelolaan sumber daya alam Greater Sunrise ini masih ada masalah dan hambatan, oleh karena itu sampai saat ini ladang tersebut belum bisa dikembankang. Dengan pendekatan yang terbuka, konstruktif, dan saling menghormati, Timor-Leste dan Australia dapat bekerja bersama untuk mengatasi perbedaan dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak dalam pengembangan Greater Sunrise.
