Abstrak
Suraosing Carita (Suatu Tinjauan Filologis)
Oleh :
Mahatma Himawan - C0104019 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Suraosing Carita (SC) merupakan naskah tunggal koleksi Museum Radyapustaka Surakarta yang dikhawatirkan akan rusak atau hilang jika tidak segera diteliti. SC ditulis dengan aksara dan bahasa Jawa yang sulit dipelajari masyarakat awam, terdapat beberapa kesalahan yang memerlukan proses penyuntingan sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut. Dilihat dari segi isi, SC berisi ringkasan beberapa episode cerita dari Babad Demak dan Babad Kartasura khususnya cerita yang disamarkan sekaligus tanggapan penulis naskah berupa penafsiran cerita tersebut. Cerita dari Babad Demak dan Babad Kartasura yang dibahas dalam SC yaitu Raden Jaka Tingkir membunuh Dhadhung Awuk dengan sadak, Raden Jaka Tingkir menaklukkan pasukan buaya di Kedhung Srengenge, Raden Jaka Tingkir mengalahkan kerbau liar di Gunung Prawata, Kyai Ageng Sela dinilai berhati tipis, Kyai Ageng Sela menangkap petir, dan cerita tentang Belanda membuat tenung. Penelitian ini berusaha mengungkap permasalahan yang bertujuan menyajikan bentuk suntingan teks SC yang bersih dari kesalahan melalui kajian filologis dan mengungkapkan kandungan isi SC yang berupa hubungan interteks dengan Babad Demak dan Babad Kartasura sekaligus merupakan hasil resepsi terhadap naskah tersebut.
Bentuk penelitian berupa penelitian filologis yang bersifat deskriptif kualitatif. Selain itu, penelitian ini menggunakan teknik kritik teks dengan metode naskah tunggal edisi standar, dilakukan dengan membetulkan yang dianggap tidak memiliki keteraturan dalam kata, frase atau kalimat untuk mendapatkan naskah yang bersih dari kesalahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka atau library research. Sumber data penelitian dikumpulkan dengan teknik pemotretan naskah. Langkah kerja yang digunakan adalah langkah kerja penelitian filologi menurut Mannasa yang dikombinasikan dengan langkah kerja menurut Edwar Djamaris. Langkah kerja tersebut melalui tahapan-tahapan: (1) penentuan sasaran penelitian, (2) inventarisasi naskah, (3) observasi pendahuluan dan deskripsi naskah, (4) transliterasi, kritik teks dan aparat kritik, (5) terjemahan. Analisis intertekstual dan resepsi digunakan untuk menunjukkan bahwa isi SC mempunyai hubungan interteks dengan Babad Demak dan Babad Kartasura sekaligus berisi hasil resepsi terhadap Babad Demak dan Babad Kartasura.
Hasil penelitian dari aspek filologis adalah mendapatkan suntingan teks SC yang bersih dari kesalahan. Suntingan teks SC dengan edisi standar dilakukan dengan pembetulan kesalahan berdasarkan interpretasi peneliti dengan pertanggungjawaban ilmiah yang berdasarkan konvensi linguistik, kesesuaian tingkat tutur dan konteks. Sementara itu, dari aspek atau kajian isi ditemukan hubungan interteks antara SC dengan Babad Demak dan Babad Kartasura yang beberapa episode cerita di dalamnya merupakan hipogram atau naskah induk penulisan naskah SC, beserta hasil resepsi dari hipogram dalam naskah SC.