Abstrak


Kajian toughness dan stiffness beton ringan pasca bakar


Oleh :
Tuty Iswati - I1107510 - Fak. Teknik

Kebakaran yang terjadi pada bangunan beton seringkali menyebabkan kerusakan-kerusakan pada elemen struktur, terutama pada strength maupun stiffness strukturnya. Struktur beton yang rusak akibat terbakar pada temperatur tinggi akan mengalami penurunan kekuatan karena terurainya C-S-H. Beton ringan lebih tahan terhadap temperatur yang tinggi, tetapi memiliki kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan beton normal. Hal ini merupakan sifat baik beton, mempunyai isolasi terhadap suhu yang tinggi meskipun terdapat penurunan kekuatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai toughness dan stiffness beton ringan, apabila diberi beban suhu normal (25 oC), dibakar dengan beban suhu 300oC, 400oC, 500oC dan 500oC dengan curing ulang. Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode eksperimen, yang dilakukan di laboratorium teknik UNS dengan total benda uji 15 buah, tiap variasi ada 3 sampel. Benda uji yang digunakan adalah balok beton dengan dimensi 10x10x40 cm. Pengujian MOR dilakukan pada umur beton 28 hari, sedangkan untuk beton pasca bakar diuji setelah pembakaran dan curing ulang selama 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan beban suhu menyebabkan terjadinya penurunan nilai toughness dan stiffness benda uji. Penurunan toughness dalam kNmm dan % akibat kenaikan suhu berturut-turut: 300oC, 400oC, 500oC, berturut-turut adalah 6,0331 kNmm; 4,5943 kNmm; 4,2371 kNmm atau sebesar 20,55%; 39,49%; 44,20% sedangkan kenaikan setelah di curing ulang pada pembakaran suhu 500oC adalah 5,7336 kNmm atau 26,10 %. Penurunan stiffness dalam kNmm dan % akibat kenaikan suhu berturut-turut: 300oC, 400oC, 500oC, berturut-turut adalah 12,9627 kNmm; 12,4784 kNmm; 11,7561 kNmm atau sebesar 7,08%;10,55%; 15,73%, sedangkan kenaikan setelah di curing ulang pada pembakaran suhu 500oC adalah 13,1763 kNmm atau 10,78%.