Abstrak
Rekayasa Beton Ringan Mutu Tinggi Menggunakan Artificial Lightweight Aggregate - Metakaolin Untuk Perbaikan Balok-T Beton Pasca Baka
Oleh :
Yfit Khairul adnan,S.T.,M.T. - S94090811 - Sekolah Pascasarjana
Kebakaran rumah dan gedung di Indonesia akhir-akhir ini meningkat tajam dengan skala yang cukup besar. Bangunan yang telah terbakar biasanya memerlukan penanganan secepatnya, apakah akan dilakukan perbaikan atau dihancurkan total untuk dibuat bangunan baru. Bertitik tolak dari banyaknya bangunan gedung yang mengalami kebakaran dan seiring dengan perkembangan teknologi beton, maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian mengenai rekayasa beton ringan mutu tinggi menggunakan ALWA-metakaolin dengan mendapatkan kuat tekan (f’c) yang tertinggi yang akan digunakan untuk perbaikan balok-T beton konvensional pasca bakar menggunakan jacketing beton agar dapat memulihkan kekuatan minimal seperti sebelum mengalami kebakaran ditinjau dari kekuatan lentur dan kekakuannya.
Beton merupakan material struktur yang umum digunakan untuk bangunan, mempunyai kekuatan tinggi terhadap tekan dan relativ rendah terhadap tarik, oleh karena itu perencanaan struktur lebih didasarkan pada kuat tekannya. Untuk mengetahui mutu dari beton ringan ALWA dengan penambahan variasi metakaolin 0%, 5%, 10%, dan 15% dari berat semen menggunakan Metode Mix Design Calculation (Trial Mix) for High Strength Concrete dengan benda uji silinder ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Untuk pengujian kekuatan lentur dan kekakuan sesuai standard ASTM C 78-84 menggunakan benda uji balok-T (T-beam) dari beton konvensional berjumlah 9 buah dan pembakaran benda uji balok-T hingga temperatur tulangan baja mencapai 400 oC menggunakan Metode SNI 1741:2008.
Hasil penelitian menghasilkan kekuatan tekan (f’c) tertinggi yang dapat dicapai beton ringan mutu tinggi ALWA-metakaolin sebesar 38,88 MPa dengan menggunakan faktor air semen 0,26, rasio pasta semen 0,28 dari volume beton, rasio pasir 0,402 dari volume agregat dan metakaolin 10% dari berat semen yang akan digunakan untuk perbaikan balok-T beton konvensional pasca bakar dengan metode jacketing beton. Kekuatan lentur (Mn) Balok-T beton konvensional pra bakar berdasarkan pengujian sebesar 2977,148 kg m dan perhitungan data propertis sebesar 1761 kg m mengalami penurunan setelah dibakar dengan suhu 400oC sampai baja tulangan berdasarkan pengujian 2172,186 kg m sebesar 27,038% dan berdasarkan perhitungan data propertis 1670 kg m sebesar 5,168%, namun setelah diperbaiki mengalami peningkatan berdasarkan pengujian 3490,207 kg m sebesar 60,677% dan berdasarkan perhitungan data propertis 3220 kg m sebesar 92,814%. Nilai Kekakuan (EI) Balok-T beton konvensional pra bakar dengan beban maksimal 21,4 ton sebesar 23,080 ton m2 mengalami penurunan sebesar 12,626% setelah dibakar dengan suhu yang sama menjadi 20,166 ton m2 dengan kemampuan menahan beban maksimal 15,596 ton, namun setelah diperbaiki mengalami peningkatan sebesar 25,295% menjadi 25,267 ton m2 dengan kemampuan menahan beban maksimal 25,120 ton