Abstrak


Hubungan Antara Berfikir Sejarah, Kesadaran Sejarah, Literasi Sejarah dengan Kemampuan Melestarikan Peninggalan Sejarah di SMA Ambarawa


Oleh :
Nugroho Yulianto - T871902003 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis hubungan antara berpikir sejarah dengan kemampuan melestarikan peninggalan sejarah siswa SMA di Ambarawa. 2) menganalisis hubungan antara kesadaran sejarah dengan kemampuan melestarikan peninggalan sejarah siswa SMA di Ambarawa. 3) menganalisis hubungan antara literasi sejarah dengan kemampuan melestarikan peninggalan sejarah siswa SMA di Ambarawa. 4) menganalisis hubungan antara berpikir sejarah, kesadaran sejarah, dan literasi sejarah secara simultan dengan kemampuan melestarikan peninggalan sejarah siswa SMA di Ambarawa. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah siswa SMA Ambarawa adalah sejumlah 445 dengan sampel sejumlah 210 siswa kelas XI yang ditentukan melalui tehnik cluster random sampling menurut Slovin. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat hubungan positif antara berpikir sejarah (X1) dengan kemampuan melestarikan peninggalan sejarah (Y), dengan nilai sign (p-value) adalah 0,028, lebih rendah dari ambang batas 0,05 artinya hubungan kedua variabel tersebut signifikan secara statistik. Nilai t-hitung adalah 3,258, yang melebihi nilai t-tabel sebesar 1.652 yang berarti siswa dengan kemampuan berpikir sejarah yang lebih baik cenderung memiliki kemampuan melestarikan peninggalan sejarah yang lebih tinggi. 2) terdapat hubungan positif antara kesadaran sejarah (X2) dengan kemampuan melestarikan peninggalan sejarah (Y), dengan nilai sign (p-value) adalah 0,016, lebih rendah dari ambang batas 0,05 artinya kedua variabel tersebut memiliki hubungan signifikan secara statistic. Nilai t-hitung untuk adalah 3,115, yang melebihi nilai t-tabel sebesar 1.652. Ini menegaskan bahwa peningkatan kesadaran sejarah berkontribusi terhadap kemampuan pelestarian sejarah. 3) terdapat hubungan positif antara literasi sejarah (X3) dengan kemampuan melestarikan peninggalan sejarah (Y), dengan nilai sign (p-value) adalah 0,032 lebih rendah dari ambang batas 0,05 artinya hubungan kedua variabel tersebut signifikan secara statistik. Nilai t-hitung adalah 3,210, yang lebih tinggi dari nilai t-tabel 1.652, mengindikasikan bahwa siswa dengan literasi sejarah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melestarikan peninggalan sejarah. 4). Terdapat hubungan positif antara berpikir sejarah, kesadaran sejarah, dan literasi sejarah secara simultan dengan kemampuan melestarikan sejarah, dengan nilai F-hitung sebesar 52,513 yang jauh melebihi nilai F-tabel 2,65 dan nilai sign (P-value) yang sangat rendah yaitu 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga faktor ini, secara Bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan siswa dalam melestarikan peninggalan sejarah