Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Teori Fraud Hexagon dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan dengan mempertimbangkan peran Kantor Akuntan Publik Big 4. Penelitian ini berfokus pada penelitian pada perusahaan sektor keuangan dan perbankan di Indonesia. Permasalahan ini dilatarbelakangi oleh seringnya terjadinya kasus penipuan laporan keuangan yang pada akhirnya dapat merugikan pemegang saham dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap integritas laporan keuangan. Tren ini menimbulkan pertanyaan paling penting mengenai efektifitas audit yang dilakukan oleh KAP Big. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan analisis data sekunder berdasarkan laporan keuangan perusahaan. Sampel penelitian dipilih berdasarkan teknik purposive sampling, dan alat pengujian analisis data menggunakan analisis regresi data panel dengan aplikasi E-Views untuk menguji hipotesis menggunakan berbagai pengujian yang diperlukan untuk membentuk model regresi yang baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kecurangan laporan keuangan pada sampel yang diambil relatif rendah. Temuan menunjukkan bahwa rasionalisasi, kemampuan, dan kolusi dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan, sedangkan KAP Big 4 dapat memoderasi risiko kecurangan. Studi ini memberikan wawasan baru mengenai dinamika kecurangan laporan keuangan di Indonesia, khususnya di sektor keuangan dan perbankan, serta menyarankan perlunya pengawasan yang lebih ketat dan peningkatan kualitas audit untuk mengurangi potensi kecurangan laporan keuangan.
