Abstrak


Transit Hub Integrasi KA Cepat, KA Konvensional, dan Bis Antarkota di Kroya


Oleh :
Irfan Ahmad Nugraha - I0220046 - Fak. Teknik

Integrasi antarmoda adalah hal yang penting dalam rangka memperlancar perpindahan manusia dan barang. Sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, Jaringan KA Cepat akan diperpanjang dari Bandung menuju Surabaya melalui Kroya. Kroya yang saat ini telah menjadi simpul percabangan jalur-jalur utama kereta api tentunya menjadi lokasi strategis untuk pengadaan integrasi antarmoda.

Metoda yang digunakan adalah kualitatif dengan melakukan pengamatan, studi literatur dan studi preseden, penentuan kriteria, analisis dan pembuatan konsep. Integrasi ini dapat dilakukan dengan membagi zona operasional KA Cepat dan KA Konvensional, dan menghubungkannya dengan area transisi. Ruang transisi ini lah yang menjadi pusat kegiatan dan perpindahan antarmoda, yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti papan petunjuk, area tunggu, area check-in dan cetak tiket, pusat informasi, toilet dan ruang-ruang komersil.

Area opreasional KA Konvensional berada pada ground level, memanfaatkan kondisi eksisting jalur KA Konvensional di Stasiun Kroya, sedangkan area operasional KA Cepat berada pada level tertinggi menggunakan jalur layang. Area terminal bis berada di zona yang terpisah namun tetap berada dalam 1 kawasan perancangan.. Area transisi terdapat di antara kedua level ini, sehingga jarak jalan kaki penumpang KA Konvensional dan KA Cepat tidak jauh, berada pada jarak maksimal 200m atau sekitar 5 menit. Bentuk bangunan didesain memanjang mengikuti jalur KA yang berada di atas dan bawahnya, agar dapat menjangkau seluruh area peron dengan mudah, aman dan nyaman. Hasil (narasi jelas hasil akhir analisis dan konsep, jarak, waktu tempuh jalan kaki, bentuk ruang, bentuk bangunan).