Desa Tlobo merupakan sebuah desa di Kabupaten Karanganyar, dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai Kampung Miliarder. Hal tersebut terjadi dikarenakan munculnya hunian-hunian mewah setelah adanya pembangunan Bendungan Jlantah. Pada kawasan hunian-hunian mewah tersebut masyarakat menjalankan aktivitasnya dengan berbagai bentuk reproduksi kultural. Dengan adanya reproduksi kultural yang terjadi, tumbuhlah menjadi pola aktivitas-aktivitas baru. Maka penelitian ini berfokus pada bagaimana reproduksi kultural dan habituasi pada kelompok petani Kampung Miliarder Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan reproduksi kultural dan habituasi pada kelompok petani Kampung Miliarder Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar menggunakan skema praktik reproduksi kultural yang dikembangkan oleh Pierre Bourdieu. Penelitian ini merupakan studi kasus tunggal. Data bersumber dari informasi yang diperoleh secara langsung melalui wawancara mendalam, adapun data pendukung lainnya diperoleh melalui studi pustaka, dokumen tertulis atau arsip, dan data visual. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Pemilihan informan dipilih secara snowball, untuk tujuan pengembangan informasi dari informan. Data dianalisis dengan analisis model interaktif menggunakan tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data dilakukan melalui teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat praktik reproduksi kultural yang terjadi pada arena Kampung Miliarder Desa Tlobo yang dilakukan oleh tiga aktor, yaitu kelompok pendatang, kelompok petani, dan wisatawan. Pada aktor-aktor tersebut melekat habitus. Habitus diakumulasikan dengan berbagai modal yang terdiri atas modal budaya, modal sosial, modal ekonomi, modal simbolik. Praktik reproduksi kultural terjadi akibat adanya kontestasi yang dilakukan oleh para aktor dengan akumulasi antara habitus dan modal yang dimiliki. Bentuk reproduksi kultural yang ditemukan dalam penelitian ini berupa; perubahan pada aktivitas jual beli, kekerasan simbolik akibat penggunaan bahasa, kegiatan syukuran, tradisi sredekan, kegiatan bertani, dan aktivitas kepariwisataan. Habituasi sosio-kultural masyarakat Kampung Miliarder Desa Tlobo diwujudkan dengan pemaknaan peletakan kandang hewan, kehadiran alat berat, kegiatan bersih desa, kesenian sredekan, sajian makanan dan punjungan, aktivitas olahraga, penggunaan jasa buruh tani, pemaknaan usia menikah, penggunaan Bahasa, dan kegiatan syukuran. Adapun bentuk habituasi sosio-ekonomi berupa variasi dan media tanam, pemaknaan arsitektur bangunan, banyaknya ruko/warung, pembelian barang elektronik, dan sistem jual beli termasuk pada transaksi, fasilitas, dan pelayanan. Habituasi muncul sebagai dampak atau bentuk dari praktik reproduksi kultural yang terjadi pada struktur pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing aktor dalam arena identitas Kampung Miliarder Desa Tlobo.
