;
Pendahuluan: Endometriosis dan adenomiosis merupakan penyakit dengan prevalensi dan rekurensi yang tinggi dan membutuhkan perhatian. Somatostatin (SST) adalah hormon peptida dengan efek fisiologis yang luas. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa mengemukakan bahwa reseptor somatostatin 5 (SSTR5) sangat terekspresi pada lesi endometrium menggunakan imunohistokimia. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan SSTR5 pada jaringan endometrium pasien dengan endometriosis, adenomiosis dan endometrium normal.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan studi cross sectional. Terdapat tiga puluh sembilan pasien dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Kelompok Normal, Adenomiosis dan Endometriosis. Pada masing-masing kelompok di lakukan pengambilan sampel endometriumnya dan dilakukan pengecekan kadar ekspresi reseptor somatostatin 5 (SSTR-5) untuk mengetahui perbedaan antara kelompok normal dibandingkan dengan endometriosis, adenomiosis, dan kelompok adenomiosis dibandingkan dengan endometriosis. Penilaian perbedaan ekspresi SSTR 5 diuji dengan menggunakan uji komparatif analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square.
Hasil: Terdapat adanya perbedaan kadar ekspresi SSTR-5 yang signifikan antara kelompok normal dengan endometriosis (p=0,000), kelompok normal dengan adenomiosis (p=0,001) yang berarti menunjukan terdapat perbedaan ekspresi SSTR-5 yang signifikan antara kelompok normal terhadap endometriosis serta adenomiosis. Sementara tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari ekspresi SSTR-5 antara kelompok endometriosis dan adenomiosis (p=0,135).
Kesimpulan: Terdapat adanya perbedaan ekspresi SSTR-5 yang signifikan antara kelompok endometrium normal dengan kelompok endometriosis dan adenomiosis. Hal ini menunjukkan bahwa SSTR-5 memiliki potensi untuk menjadi agen diagnostik maupun terapeutik terhadap endometriosis dan adenomiosis