Abstrak


Cerita Rakyat Pertapaan Nangka Prada Dalam Kehidupan Masyarakat Desa Cabeankunti, Cepogo, Kabupaten Boyolali (Tinjauan Resepsi Sastra)


Oleh :
Dias Widda Restiana - B0119016 - Fak. Ilmu Budaya

Alasan yang mendasari penelitian ini, yakni adanya pengaruh Cerita Rakyat Pertapaan Nangka Prada dalam kehidupan masyarakat Desa Cabeankunti, Cepogo, Kabupaten Boyolali. Perbedaan latarbelakang seperti pendidikan, pengalaman, dan kepercayaan mempengaruhi persepsi masyarakat dan pengaruh cerita rakyat dalam kehidupan masyarakat.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana struktur yang membangun Cerita Rakyat Pertapaan Nangka Prada di Desa Cabeankunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali berdasarkan Teori Struktur Alan Dundes?; (2) Bagaimana persepsi masyarakat Desa Cabeankunti terhadap Cerita Rakyat Pertapaan Nangka Prada di Desa Cabeankunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali berdasarkan Teori Resepsi Sastra Wolfgang Iser?; (3) Bagaimana pengaruh Cerita Rakyat Pertapaan Nangka Prada dalam kehidupan
masyarakat Desa Cabeankunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali?.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan struktur yang membangun Cerita Rakyat Pertapaan Nangka Prada di Desa Cabeankunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali berdasarkan Teori Struktur Alan Dundes; (2) Mendeskripsikan persepsi masyarakat Desa Cabeankunti terhadap Cerita Rakyat Pertapaan Nangka Prada di Desa Cabeankunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali berdasarkan Teori Resepsi Sastra Wolfgang Iser; (3) Mendeskripsikan pengaruh Cerita Rakyat Pertapaan Nangka Prada dalam kehidupan masyarakat Desa Cabeankunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Penelitian ini dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Peneliti melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan lima informan yang dijadikan sebagai sumber data penelitian, yang kemudian data dianalisis oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah yang ada.

Simpulan penelitian ini adalah: (1) Struktur Cerita Rakyat Pertapaan Nangka Prada berdasarkan Teori Struktur Alan Dundes memiliki enam motifem yang saling berhubungan, yakni (a) kekurangan; (b) pemenuhan pada kekurangan; (c) larangan; (d) pelanggaran; (e) konsekuensi; dan (f) usaha menyelamatkan diri; (2) Persepsi masyarakat Desa Cabeankunti terhadap Cerita Rakyat Pertapaan Nangka Prada berupa persepsi positif dan persepsi netral. Tidak ada persepsi negatif karena mayoritas masyarakat mempercayai keberadaan dan kesakralan pertapaan tersebut. Hal ini menyebabkan cerita rakyat bertahan dan dilestarikan sampai saat ini; (3) Cerita Rakyat Pertapaan Nangka Prada mempengaruhi budaya dan tradisi dalam kehidupan masyarakat Desa Cabeankunti yaitu: (a) Laku Tapa; (b) Tradisi Metri Dukuh; (c) Tradisi Anggara Kasih, dan (d) Tradisi Kenduri.