;

Abstrak


Faktor prediktif kegagalan luaran high flow nasal cannula (HFNC) pada anak dengan gagal napas akut



Oleh :
Medita Prasetyo - S592008003 - Fak. Kedokteran

Faktor prediktif kegagalan luaran high flow nasal cannula (HFNC) pada anak dengan gagal napas akut
Medita Prasetyo, Sri Martuti, Harsono Salimo 

Latar belakang: 

HFNC merupakan terapi gagal napas akut dengan konsentrasi FiO2 yang tinggi dan mampu melembabkan serta menghangatkan udara. Namun, penggunaan terapi tersebut dapat membawa risiko keterlambatan di mana intubasi diperlukan. Pentingnya memprediksi luaran HFNC agar eskalasi terapi dapat segera dilakukan. 

Tujuan: 

Menganalisis nilai HR, RR, SpO2, pH, pCO2, HCO3, laktat darah, FiO2, rasio SF dan indeks ROX sebagai faktor prediktif kegagalan terapi HFNC pada anak dengan gagal napas akut.

Metode: 

Kohort retrospektif yang dilakukan di PICU RSUD Dr. Moewardi pada bulan Desember 2023 sampai Februari 2024. Sampel diambil dari data rekam medis. Analisis menggunakan SPSS 23. Nilai p<0>

Hasil: 

Telah dilakukan pemantauan di 1 jam, 2 jam, 4 jam dan 6 jam setelah terapi HFNC pada kelompok gagal maupun sukses terapi HFNC (38% vs 62%). Peningkatan HR (nilai p=0,001; RR 39 IK95% 3,48-437,49), peningkatan RR (nilai p=0,09; RR 16,33 IK95% 2,19-121,42), penurunan nilai SpO2 (nilai p=0,04; RR 7 IK95% 1,20-40,83) dan peningkatan kadar laktat darah (nilai p=0,04; RR 6,50 IK95% 1,09-36,63) signifikan pada 1 jam setelah terapi HFNC. Peningkatan HR signifikan pada 2 jam dan 4 jam setelah terapi HFNC (masing-masing nilai p=0,004; RR 17,33 IK95% 2,36-127,34 dan nilai p=0,04; RR 6,50 IK95% 1,09-38,63). Pada analisis multivariat didapatkan hasil peningkatan HR merupakan faktor prediktif yang signifikan pada 1 jam dan 2 jam setelah terapi HFNC dan peningkatan RR pada 1 jam setelah terapi HFNC (masing-masing nilai p=0,04; RR 42,67 IK95% 1,18-1.518,62, nilai p=0,02; RR 15,29 IK95% 1,42-164,19, dan nilai p=0,04; RR 44,41 IK95% 1,24-1.595,89). 

Kesimpulan: 

Peningkatan HR, peningkatan RR, penurunan SpO2 dan peningkatan laktat darah merupakan faktor prediktif kegagalan terapi HFNC di mana peningkatan HR dan peningkatan RR merupakan faktor yang paling berpengaruh. Perlunya pemantauan ketat utamanya pada 1 jam pasca terapi HFNC sebagai pertimbangan eskalasi.