Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Teknik samplingnya menggunakan purposive sampling, dengan mengambil sampel dari 194 perusahaan di sektor keuangan yang terdaftar di ASEAN-5 selama pandemi COVID-19 dari tahun 2020 hingga 2022. Negara-negara yang termasuk ASEAN-5 meliputi Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Alat analisis yang digunakan adalah regresi Generalized Least Square dengan menggunakan Software Eviews 12 untuk meneliti variabel independen seperti risiko bisnis, profitabilitas, ukuran direksi, dan direksi wanita terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini juga meneliti variabel kontrol seperti Produk Domestik Bruto (PDB) dan tingkat inflasi yang mempengaruhi kebijakan dividen. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder dari laporan keuangan dan situs web resmi masing-masing perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko bisnis dan PDB memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Sementara itu, profitabilitas, ukuran direksi, dan tingkat inflasi memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Namun, direksi wanita tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil dalam penelitian ini perlu dipertimbangkan oleh manajemen sebagai pengelola keuangan perusahaan untuk fokus pada peningkatan kinerja perusahaan, sambil memastikan bahwa pemegang saham memperoleh dividen yang optimal.
