Abstrak


Analisis Kaluputan Pangginane Unggah-Ungguh Basa Sajrone Crikak Karangan Siswa Kelas XI


Oleh :
Wulan Oktaviani - K4220079 - Fak. KIP

Wulan Oktaviani. K4220079. Pembimbing I: Dr. Kenfitria Diah Wijayanti, S.S.,M. Hum. Pembimbing II: Dewi Pangestu Said, M.Pd. ANALISIS KALUPATAN PANGGINANE UNGGAH-UNGGUH BASA SAJRONE CRIKAK KARANGAN SISWA KELAS XI. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Maret 2024.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) menjelaskan wujud kesalahan penggunaan unggah-ungguh basa yang ada dalam crikak karangan siswa kelas XI; (2) menjelaskan faktor penyebab kesalahan penggunaan unggah-ungguh basa yang ada dalam crikak karangan siswa kelas XI; (3) menjelaskan solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi kesalahan penggunaan unggah-ungguh basa yang ada dalam crikak karangan siswa kelas XI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini dokumen berupa crikak dari karangan siswa kelas XI dan adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI yang melakukan kesalahan penggunaan unggah-ugguh basa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara analisis dokumen dan teknik wawancara. Model untuk menganalis data menggunakan teori dari Miles dan Huberman terdiri dari mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan diakhiri dengan menarik simpulan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan kesalahan penggunaan unggah-ungguh basa terbagi menjadi 4 jenis kesalahan ragam bahasa, yaitu kesalahan penggunaan ragam basa krama alus, kesalahan penggunaan ragam basa krama lugu, kesalahan penggunaan ragam basa ngoko alus dan kesalahan penggunaan ragam basa ngoko lugu. Kesalahan penggunaan unggah-ungguh basa dalam crikak karangan siswa banyak dijumpai pada kesalahan penggunaan ragam krama alus. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kesalahan tersebut, yaitu faktor dari siswa itu sendiri, guru dan lingkungan. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya kesalahan unggah-ungguh basa tidak hanya dilakukan oleh siswa dan guru saja, akan tetapi dibutuhkan peran keluarga dan lingkungan sekitar.