Abstrak


Analisis Literasi Bencana dan Mitigasi Siswa Sekolah Menengah Pertama


Oleh :
Diah Ayu Puspita Sari - K4519016 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat literasi  mitigasi bencana siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Karanganyar, (2) mengetahui perbedaan tingkat literasi mitigasi bencana ditinjau dari jenis kelamin, (3) mengetahui perbedaan tingkat literasi mitigasi bencana ditinjau dari jenis sekolah (Adiwiyata dan non Adiwiyata), (4) mengetahui perbedaan tingkat literasi ditinjau dari jenjang kelas, (5) mengetahui perbedaan tingkat literasi ditinjau dari pengalaman bencana, dan (6) mengetahui perbedaan tingkat literasi mitigasi bencana ditinjau dari pengalaman sosialisasi. Penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode ex-post facto melalui survei. Populasi merupakan seluruh siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Karanganyar. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive random sampling yang diikuti oleh 416 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan tes pengetahuan (kognitif) tipe multiple choice dan angket sikap (afektif) yang dibagikan secara langsung (luring) di setiap sekolah sampel. Kemudian, wawancara tidak terstruktur dilakukan untuk menggali informasi tambahan mengenai keberjalanan program literasi mitigasi bencana di setiap sekolah. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, mayoritas tingkat literasi mitigasi bencana siswa SMP di Karanganyar berada di kategori sufficient (53,18%), excellent (25,15%), mediocre (17,34%), dan insufficient (4,33%). Kedua, ditemukan bahwa terdapat perbedaan tingkat literasi mitigasi bencana ditinjau dari jenis kelamin. Ketiga, sekolah Adiwiyata dan sekolah non Adiwiyata tidak memiliki perbedaan tingkat literasi mitigasi bencana yang signifikan (Adiwiyata dan non Adiwiyata). Keempat, terdapat perbedaan tingkat literasi mitigasi bencana ditinjau dari jenjang kelas. Kelima, terdapat perbedaan tingkat literasi mitigasi bencana ditinjau dari pengalaman bencana. Keenam, siswa yang pernah mengikuti sosialisasi dan tidak pernah mengikuti sosialisasi memiliki perbedaan tingkat literasi mitigasi bencana