Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi perencanaan pajak terkait metode pemotongan pajak penghasilan pasal 21 yang dapat mengoptimalkan pajak perusahaan. Pengolahan data dilakukan melalui analisis deskriptif. Penelitian ini menghasilkan bahwa setiap metode pemotongan pajak penghasilan pasal 21 memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode gross dinilai kurang menguntungkan karyawan karena gaji yang diperoleh harus dipotong pajak penghasilan pasal 21. Penerapan metode net dinilai kurang menguntungkan bagi perusahaan karena perusahaan mengeluarkan kas untuk pajak penghasilan pasal 21 namun tidak dapat dibiayakan sehingga pajak penghasilan badan perusahaan meningkat. Sedangkan, penerapan metode gross up dianggap sebagai solusi perantara dibandingkan kedua metode lainnya karena perusahaan dapat membiayakan tunjangan pajak yang diberikan kepada karyawan sehingga pajak penghasilan badan menjadi lebih kecil dan karyawan merasa diuntungkan karena menerima gaji secara utuh serta kewajiban perpajakannya terpenuhi.
