Abstrak


Analisis Potensi Sektor Pertanian,Kehutanan dan Perikanan Dalam Perekonomian Provinsi Jawa Timur


Oleh :
Ayu Fathih Mutia Silmi - H0817019 - Fak. Pertanian

Pembangunan daerah memerlukan perencanaan strategis dan tepat guna dengan mengacu pada indikator yang dapat mengukur tingkat pertumbuhan perekonomian daerah. Parameter yang digunakan dalam menilai kesuksesan pembangunan daerah dan pertimbangan perencanaan pembangunan daerah pada masa kini dan mendatang, salah satunya adalah PDRB. Keseluruhan sektor PDRB memberikan kontribusi beragam terhadap pendapatan daerah. Jawa Timur memiliki lahan budidaya komoditas pertanian terluas di Indonesia, sebesar 4,2 juta Ha dan daya serap tenaga kerja sektor pertanian mencapai 31,68% per tahun 2021 yang merupakan salah satu kontributor utama PDRB Jawa Timur. Metode dasar dalam penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive. Jenis data yang digunakan merupakan data time series. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik Indonesia dan Jawa Timur. Analisis data menggunakan metode antara lain, Analisis Location Quotient/LQ, Analisis Delta Location Quotient/∆LQ, Analisis Shift-share, dan Analisis Typology Klassen. Hasil analisis data diolah menggunakan software Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Analisis Location Quotient/LQ, sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, subsektor Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian; Tanaman Hortikultura; Tanaman Perkebunan; Jasa Pertanian dan Perburuan; serta Kehutanan dan Penebangan Kayu merupakan sektor non-basis. Sedangkan subsektor Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan tergolong kedalam sektor basis. Analisis Delta Location Quotient/∆LQ mengkategorikan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta subsektor Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian; Tanaman Hortikultura; Tanaman Perkebunan; serta Jasa Pertanian dan Perburuan sebagai Transforming sector. Kategori Emerging terdiri atas subsektor Kehutanan dan Penebangan Kayu dan kategori Mature terdiri atas subsektor Tanaman Pangan; Peternakan; serta Perikanan. Analisis Shift-share mengklasifikasikan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dan seluruh subsektornya dengan pertumbuhan yang tergolong lebih lambat dibandingkan wilayah acuan serta tidak berdaya saing. Analisis Typology Klassen menggolongkan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta subsektor Pertanian, Peternakan Perburuan dan Jasa Pertanian; Tanaman Hortikultura; Tanaman Perkebunan dan Jasa Pertanian & Perburuan dalam Kuadran IV sebagai sektor relatif tertinggal. Subsektor Kehutanan dan Penebangan Kayu termasuk kedalam Kuadran II dan subsektor Tanaman Pangan; Peternakan dan Perikanan termasuk kedalam Kuadran III.