Abstrak


Hikayat Nabi Isa Malayo-Polynesien 68: Suntingan Teks disertai Kajian Sastra Bandingan dengan Film Jesus


Oleh :
Muhammad Iqbal Saefullah - B0220047 - Fak. Ilmu Budaya

Muhammad Iqbal Saefullah B0220047. 2024. Hikayat Nabi Isa Malayo-Polynésien 68: Suntingan Teks Disertai Kajian Sastra Bandingan dengan Film Jesus. Skripsi: Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret.


Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana suntingan teks Hikayat Nabi Isa; (2) Bagaimanakah perbandingan fakta cerita antara teks Hikayat Nabi Isa (selanjutnya disingkat HNI) dan film Jesus. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks HNI dan mendeskripsikan perbandingan fakta cerita pada HNI dan film Jesus. Sumber data yang digunakan adalah naskah HNI dengan kode Malayo-Polynésien 68 yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Prancis. Penelitian ini juga menggunakan sumber data film yang berjudul “Jesus” yang diadaptasi dari Kitab Injil Lukas. Adapun metode penyuntingan yang digunakan adalah metode landasan (legger). Data penelitian dikumpulkan melalui teknik kepustakaan dan capturing scene. Teknik pengolahan data penelitian adalah tahap deskripsi, tahap analisis, dan tahap evaluasi.


Kritik teks terhadap HNI adalah terdapat kesalahan salin tulis yang terdiri atas 42 lakuna, 17 adisi, 25 subtitusi, 4 ditografi, dan 10 transposisi. Perbandingan yang dilakukan terhadap fakta cerita HNI dan film Jesus menghasilkan tiga uraian penting. Pertama, alur dalam HNI dan film Jesus menggunakan alur maju. Kedua, karakter sentral dalam HNI adalah Nabi Isa sedangkan karakter sentral dalam film Jesus adalah Yesus. Dalam HNI terdapat 20 karakter bawahan, sedangkan film Jesus memiliki 16 karakter bawahan. Ketiga, latar tempat dalam HNI maupun film Jesus sama-sama menarasikan peristiwa-peristiwa selama perjalanan dakwah Nabi Isa dan pelayanan Yesus Kristus. HNI tidak menyebutkan nama suatu wilayah secara spesifik sedangkan film Jesus lebih menyoroti wilayah geografis tertentu seperti Nazaret, Bethlehem, dan Yerusalem. Latar waktu dalam HNI diasosiasikan pada kalimat sedangkan dalam film Jesus dapat diketahui ketika pergantian scene dan terdapat penambahan keterangan waktu yang lebih spesifik, seperi hari Paskah, hari Sabat, hari Minggu pagi, selama 40 hari, tahun ke-15, dan jam 12. Latar sosial dalam HNI dan film Jesus menunjukkan masyarakat yang terbagi menjadi golongan yang menerima dan menolak dakwah Nabi Isa dan atau pelayanan Yesus Kristus.