Penggunaan bahan asbes sebagai bahan baku pembuatan kampas rem memiliki dampak buruk bagi kesehatan, karena bahan ini mengandung zat karsinogenik. Untuk itu perlu inovasi sebagai bahan alternatif pengganti yang ramah lingkungan dan dapat digunakan dalam lintasan kering maupun basah. Salah satu bahan baku alternatif pengganti asbes dengan menggunakan bahan serat alam. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh komposisi pembuat kampas rem berbahan serat ijuk, Magnesium Oksida, kuningan dan resin polyester terhadap pengujian koefisien gesek dalam kondisi basah.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan objek 4 komposisi bahan kampas rem serat alam. Setiap komposisi bahan direplikasi menjadi 3 spesimen. Pengujian menggunakan alat uji prony brake dengan pembasahan dengan cara penyemprotan pada kampas rem. Hasil koefisien gesek yang diperoleh kemudian diolah menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh besarnya hasil koefisien gesek yang dihasilkan pada pengujian pengereman dalam kondisi basah pada variasi bahan pembuat kampas rem serat ijuk yaitu variasi komposisi 1 kampas rem memiliki variasi bahan serat ijuk 55%, Magnesium Oksida (MgO) 20%, resin polyester 10%, dan serbuk kuningan 15% sebesar 0,411, komposisi 22 kampas rem dengan variasi bahan serat ijuk 45%, Magnesium Oksida (MgO) 20%, resin polyester 10%, dan serbuk kuningan 25% sebesar 0,355, komposisi 3 kampas rem dengan variasi bahan serat ijuk 25%, Magnesium Oksida (MgO) 20%, resin polyester 10%, dan serbuk kuningan 45% sebesar 0,354, komposisi 4 kampas rem dengan variasi bahan serat ijuk 15%, Magnesium Oksida (MgO) 20%, resin polyester 10%, dan serbuk kuningan 55% sebesar 0,364 dan kampas rem pembanding merk OSK sebesar 0,355. Hasil koefisien gesek paling tinggi adalah komposisi 1 sebesar 0,411. Koefisien gesek yang mendekati kampas rem pembanding merk OSK yaitu komposisi 2 sebesar 0,355.
Kata Kunci : Kampas Rem, Serat Ijuk, Kondisi Basah Koefisien Gesek, Prony Brake
