Abstrak


Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Batu Empedu di RSUD Dr. Moewardi


Oleh :
Kanya Zahira Putri Wibowo - G0020127 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Batu empedu (kolelitiasis) merupakan akumulasi kristal berbentuk padat di dalam kantung empedu yang terjadi akibat supersaturasi kolesterol, produksi bilirubin berlebih, maupun gangguan kontraktilitas kantung empedu. Patogenesis diduga multifaktorial dengan obesitas, usia, dan jenis kelamin sebagai faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Meskipun di Asia prevalensi kolelitiasis tercatat antara 3-10%, publikasi mengenai angka definit di Indonesia maupun Jawa Tengah masih jarang ditemukan. Dengan adanya tren obesitas di Indonesia dan prevalensi kolelitiasis yang cukup tinggi di Surakarta, memungkinkan terjadinya komplikasi batu empedu adalah akibat IMT berlebih. Tujuan penelitian ini adalah menilai hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian batu empedu di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan merupakan data sekunder berupa rekam medis pasien berusia >18 tahun di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan Januari hingga April 2023 yang memiliki IMT berlebih dan tidak berlebih. Didapatkan sejumlah 86 subjek penelitian (43 pasien dengan batu empedu dan 43 pasien tanpa batu empedu) dari bagian poli Bedah, Dalam, dan Rawat Inap pasca operasi kolesistektomi yang kemudian akan dianalisis menggunakan uji Chi-Square.
Hasil: Hasil uji Chi-Square hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian batu empedu menunjukkan p-value sebesar 0,017 (p<0>Simpulan: Terdapat hubungan signifikan antara indeks massa tubuh dengan kejadian batu empedu di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta.