Abstrak


Identifikasi Cedera pada Atlet Bulutangkis Usia Remaja sebagai Bentuk Evaluasi Program Latihan PB HBC Saribumi


Oleh :
Juanita Agni Syahrazad - O0220061 - Fak. Keolahragaan

Juanita Agni Syahrazad. O0220061. IDENTIFIKASI CEDERA PADA ATLET BULU TANGKIS USIA REMAJA SEBAGAI BENTUK EVALUASI PROGRAM LATIHAN PERSATUAN BULU TANGKIS HBC SARIBUMI. Skripsi: Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret Surakarta 2024

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Jenis cedera yang sering terjadi pada atlet usia 11-15 di PB. HBC Saribumi. 2) Penyebab cedera yang sering terjadi pada atlet PB. HBC Saribumi.3) Bagaimana penanganan cedera olahraga pada atlet usia 11-15 di PB. HBC Saribumi.

Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian dilakukan pada 16-17 Januari 2024. Sumber data penelitian ini meliputi atlet PB. HBC Saribumi usia 11-15 tahun. Teknik Pengumpulan data adalah dengan cara observasi, angket atau kuesioner, dan dokumentasi. 

Hasil Penelitian: 1) Identifikasi Cedera pada atlet bulu tangkis PB. HBC sebagian besar yang dilaporkan adalah di bagian ekstremitas bawah dengan persentase 42.4%. Dilanjutkan dengan bagian ekstremitas atas dengan sebaran 28.6%. Kepala/leher 10%, punggung dan selangkang dengan persentase 19%. 2) Pada penelitian ini penyebab cedera pada atlet remaja usia 11-15 tahun termasuk dalam kriteria pernah terjadi dikarenakan banyak faktor penyebab yang persentasenya termasuk dalam kriteria pernah terjadi. Seperti, tubuh dalam keadaan tidak sehat, tidak serius pada saat melakukan pemanasan, kurangnya pemanasan, kurangnya konsentrasi pada saat program latihan berlangsung, tidak melakukan pendinginan selesai berlatih, dan melakukan pendinginan dengan tidak serius. 3) Pada penelitian identifikasi cedera ini untuk mencegahnya harus melakukan pemanasan dengan sungguh-sungguh sebelum melakukan kegiatan olahraga.

Kesimpulan: 1) Jenis cedera pada atlet PB HBC Saribumi lebih dominan pada ekstrimitas bawah,yakni cedera lecet dan kram otot. 2) Cedera disebabkan karena atlet sedang tidak fit, tidak melakukan pemanasan dan pendinginan yang cukup dan lain lain. 3) penanganan cedera yang tepat adalah dengan melakukan pemanasan yang cukup dan melakukan pendinginan setelah latihan ringan maupun berat.

Kata Kunci: cedera olahraga, penyebab cedera, Bulutangkis