Abstrak


Resonansi Simpati: Politisasi Kontes Lagu Eurovision Ke-66 atas Situasi Konflik Ukraina-Rusia Tahun 2022


Oleh :
Bonifasius Ananda Putra Nugraha - D0420019 - Fak. ISIP

Dalam pelaksanaannya, Kontes Lagu Eurovision sering kali terkait erat dengan isu dan klaim politik. Pada pelaksanaan kontes, kontekstualisasi politik menjadi lebih tajam setelah invasi Rusia ke Ukraina di awal tahun 2022 terjadi. Menyoroti rekor kemenangan telak delegasi Ukraina yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Kontes Lagu Eurovision, penelitian ini mengkaji interaksi yang menarik antara politik dan budaya Fokus utama penelitian ini adalah politisasi yang terjadi dalam Kontes Lagu Eurovision ke-66. Hal tersebut terbukti mempengaruhi cara pandang publik yang menciptakan besarnya resonansi simpati kepada Ukraina, yang tengah berada dalam situasi konflik. Dengan capaian rekor suara publik terbanyak dalam sejarah, peneliti berusaha menggali bagaimana Kontes Lagu Eurovision dijadikan wadah politisasi melalui speech-act dalam bentuk penampilan music sebagai wujud soft power, dengan menggunakan pendekatan teori konstruktivisme. Meneliti bagaimana proyeksi identitas negara, norma-norma budaya, dan penyebaran gagasan membentuk persepsi dan respon publik terhadap Ukraina. Selain itu penelitian ini juga menilai peran jaringan advokasi transnasional, serta kekuatan ide musik dan budaya, dalam menghasilkan persatuan dan dukungan terhadap tujuan politik Ukraina. Metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode kualitatif dengan sumber data yang didapat melalui studi pustaka dari berbagai media. Menganalisis secara komprehensif dimensi politik yang dikonstruksikan melalui image, narasi, dan realitas yang dibentuk oleh para aktor yang menguntungkan Ukraina. Pada akhirnya penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa aspek politik memiliki peran dan pengaruh besar terhadap kontes internasional, yang dapat mempengaruhi publik. Sehingga diharapkan dapat memberikan pemahaman beragam tentang kuatnya peran sebuah isu kontemporer dalam membentuk hubungan internasional dan menyukseskan agenda politik suatu negara.