Abstrak


Kualitas Pupuk Organik Cair dari Limbah Cair Rumah Potong Ayam dengan Variasi Penambahan Konsentrasi Isi Rumen Kambing (Capra hircus) dan Lama Fermentasi


Oleh :
Muhammad Kunto Dwi Yulyanto - M0420062 - Fak. MIPA

Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan RPA memiliki kandungan pencemar dan bahan organik yang tinggi serta dapat berperan sebagai media tumbuh mikroba, sehingga mudah membusuk dan menyebabkan lingkungan tercemar. Oleh sebab itu, perlu diolah agar menjadi produk yang ramah lingkungan salah satunya yaitu pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Status mutu limbah cair RPA Sukoharjo berdasarkan Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012; (2) standar mutu POC dari limbah cair rumah potong ayam dengan variasi penambahan konsentrasi rumen kambing berbeda dan lama fermentasi berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 261 Tahun 2019; (3) Pengaruh variasi penambahan konsentrasi rumen kambing dan lama fermentasi terhadap kandungan pH, N, P, dan K pada pupuk organik cair limbah cair rumah potong ayam: dan (4) perlakuan terbaik dalam pembuatan POC dari limbah cair RPA dengan variasi penambahan isi rumen kambing dan lama fermentasi.
Pengambilan sampel limbah cair dilakukan dengan metode grab sampling. Untuk mengetahui mutu limbah cair tersebut dilakukan uji pH, TSS, minyak lemak, ammonia, BOD, COD, dan MPN Coliform. Pupuk organik cair dibuat dengan variasi pemberian konsentrasi rumen kambing (0%, 10%, dan 20%) dan lama fermentasi (0, 10, dan 20 hari). Setelah itu, nilai pH, kandungan Escherichia coli dan Salmonella sp., serta kadar N, P, dan K dalam POC diukur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Limbah cair rumah potong ayam Seliran Sukoharjo dengan parameter TSS, COD, BOD, amonia, dan Coliform melebihi standar baku mutu yang telah ditetapkan; (2) Beberapa parameter POC menunjukkan nilai yang masih belum memenuhi syarat, yaitu pada parameter pH pada perlakuan penambahan isi rumen kambing 0?n fermentasi 0 hari, perlakuan penambahan isi rumen kambing 10?n fermentasi 0 hari, serta perlakuan penambahan isi rumen kambing 0?n fermentasi 10 hari. Untuk parameter NPK semua perlakuan masih di bawah syarat mutu. Untuk parameter Escherichia coli dan Salmonella sp. perlakuan penambahan isi rumen kambing 20?n lama fermentasi 10 hari dan 20 hari masih di bawah syarat mutu; dan (3) Pemberian variasi konsentrasi rumen kambing dan lama fermentasi menunjukkan hasil berbeda nyata, yang artinya bahwa terdapat adanya interaksi yang signifikan antara kedua perlakuan (p<0>