Perbankan sebagai lembaga keuangan berperan penting untuk ikut serta dalam pemecahan masalah mengenai dampak lingkungan dan urgensi uang. Dengan demikian, bank tidak hanya berperan sebagai entitas keuangan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan. Melalui konsep perbankan berkelanjutan, perbankan berusaha untuk menghasilkan keuntungan dengan tetap memperhatikan pemberdayaan lingkungan secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh perbankan berkelanjutan terhadap profitabilitas bank. Menggunakan data sekunder dari 8 bank di Indonesia pada tahun 2018-2022. Data dianalisis menggunakan metode regresi data panel. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan perbankan berkelanjutan yang diukur dengan pertumbuhan transaksi digital berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas bank tahun 2018-2022, yang disebabkan oleh tingginya biaya yang perlu dikeluarkan untuk pergeseran transaksi harian bank kearah digital. Selain itu, juga ditemukan bahwa kredit bermasalah (NPL), kecukupan modal (CAR), dan pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Sedangkan, likuiditas bank (LDR) memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas bank dan BOPO atau tingkat efisiensi bank berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank.
