Abstrak


Hubungan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil dan Budaya Masyarakat Kecamatan Jatipurno Wonogiri dengan Kejadian Stunting pada Anak Dibawah 2 Tahun


Oleh :
Annisa Puspa Dewi - G0020036 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Masalah gizi yang terus-menerus mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak adalah stunting. Anak stunting 4,85 kali lebih mungkin dilahirkan oleh ibu hamil yang mengalami KEK. Tingginya angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Jatipurno Wonogiri juga dipengaruhi oleh budaya masyarakat sekitar, termasuk pemberian MP-ASI dini, pantangan makanan pada ibu hamil, dan jumlah anak lahir yang tinggi. 
Metode: Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dikumpulkan dengan menggunakan metode ini berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Anak-anak dengan status gizi stunting menjadi kelompok kasus untuk subjek penelitian, dan anak-anak tanpa status gizi stunting menjadi kelompok kontrol dengan rasio 1:1.
Hasil: Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,673 menunjukkan bahwa variabel dependen (status stunting) dapat dijelaskan oleh variabel KEK, Jumlah Anak, dan Tingkat Pendidikan sebesar 67,3?n sisanya sebesar 32,7% dijelaskan oleh variabel yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Hal ini didasarkan pada penggunaan uji chi-square dan regresi logistik berganda pada teknik analisis data bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi KEK pada ibu hamil dengan kejadian stunting pada anak usia 0-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jatipurno, dengan nilai p value sebesar 0,008 (p<0>Kesimpulan: Kondisi KEK pada ibu hamil merupakan variabel yang berkorelasi dengan kejadian stunting pada bayi. Namun kejadian stunting pada balita 0-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jatipurno tidak berhubungan dengan budaya (pemberian MP-ASI dini, pantangan makanan, jumlah anak) penduduk Kecamatan Jatipurno.