Abstrak


Dinamika Keputusan Regenerasi Pengrajin Wayang Kulit sebagai Strategi Penyesuaian Perkembangan Situasi Ekonomi


Oleh :
Darin Alya Husniyah - K8420009 - Fak. KIP

Darin Alya Husniyah. K8420009. Pembimbing I: Bagas Narendra Parahita, S. Pd., M. Si. Pembimbing II: Dr. Danang Purwanto, S. Sos., M. Si. DINAMIKA KEPUTUSAN REGENERASI PENGRAJIN WAYANG KULIT SEBAGAI STRATEGI PENYESUAIAN PERKEMBANGAN SITUASI EKONOMI (Studi Kasus: Pilihan Rasional Regenerasi Pengrajin Wayang Kulit di Desa Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo). Skripsi. Pendidikan Sosiologi Antropologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Kelurahan sonorejo, kabupaten sukoharjo merupakan salah satu sentra pengrajin wayang kulit. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui faktor penyebab yang mempengaruhi keputusan regenerasi pengrajin wayang kulit di Sonorejo, 2) Mengetahui strategi keturunan generasi dan pengrajin wayang kulit menghadapi penyesuaian perkembangan situasi ekonomi masa kini. Dalam penelitian ini menggunakan persepektif teori pilihan rasional James Coleman. menggunakan  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode penelitian studi kasus intrinsik. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam (In depth Interview) dengan pengrajin wayang kulit di Desa Sonorejo. Informan dipilih dengan metode Snowball Throwing dengan informan kunci Mas Heru sebagai pengrajin wayang kulit di Desa Sonorejo yang masih mempertahankan eksistensi pengrajin wayang kulit. Sedangkan, data sekunder sendiri diperoleh melalui buku, jurnal, arsip, dan dokumen mengenai regenerasi pengrajin wayang kulit. Hasil penelitian dan pembahasan ini menunjukkan bahwa terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan regenerasi pengrajin wayang kulit di Sonorejo yakni faktor usia, kecenderungan minat, generasi muda, berkembangnya teknologi industri khususnya pabrik, dan keterbatasan ekonomi pengrajin. Kemudian, terdapat pula strategi keturunan generasi dan pengrajin wayang kulit yakni mengenalkan dunia wayang kulit sedini mungkin pada sanak saudara dan tetangga sekitar, pewarisan keahlian dari orang tua ke anak, mendirikan sanggar, dan menyesuaikan minat pengrajin wayang kulit.