Abstrak


Bahasa Jawa dalam Ekspresi Emosi tentang Mitos Larangan Pernikahan Jawa oleh Santri Pesantren Mahasiswa Miftahul Khoirot Kampung Gulon, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta (Kajian Psikolonguistik)


Oleh :
Zumrotul Wakhidah - B0120073 - Fak. Ilmu Budaya

Zumrotul Wakhidah. B0120073. 2024. Bahasa Jawa dalam Ekspresi Emosi Tentang Mitos Larangan Pernikahan Jawa oleh Santri Pesantren Mahasiswa Miftahul Khoirot Kampung Gulon, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta (Kajian Psikolinguistik). Skripsi: Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah (1) Apa sajakah tingkat tutur bahasa Jawa dan jenis emosi yang muncul dalam tanggapan santri Pesantren Mahasiswa Miftahul Khoirot Kampung Gulon, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta mengenai mitos larangan pernikahan Jawa?, (2) Bagaimanakah bentuk ekspresi verbal dan nonverbal dalam tanggapan santri Pesantren Mahasiswa Miftahul Khoirot Kampung Gulon, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta mengenai mitos larangan pernikahan Jawa?, (3) Bagaimanakah pola hubungan antara tingkat tutur bahasa Jawa dan jenis emosi dengan ekspresi verbal dan nonverbal dalam tanggapan santri Pesantren Mahasiswa Miftahul Khoirot Kampung Gulon, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta mengenai mitos larangan pernikahan Jawa?. Tujuan penelitian ini adalah(1) Mengidentifikasi jenis-jenis ekspresi emosi serta tingkat tutur bahasa Jawa yang digunakan oleh santri Pesantren Mahasiswa Miftahul Khoirot dalam menanggapi mitos larangan pernikahan Jawa, (2) Mendeskripsikan ekspresi verbal dan nonverbal yang digunakan oleh narasumber ketika mengemukakan pendapatnya, (3) Mendeskripsikan pola hubungan antara tingkat tutur bahasa Jawa dan jenis emosi dengan ekspresi verbal dan nonverbal dalam tanggapan santri Pesantren Mahasiswa Miftahul Khoirot Kampung Gulon, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta mengenai mitos larangan pernikahan Jawa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini yaitu ekspresi verbal dan nonverbal yang merepresentasikan ekspresi emosi dalam menanggapi mitos larangan pernikahan Jawa beserta konteksnya. Sumber data pada penelitian ini adalah santri Pesantren Mahasiswa Miftahul Khoirot Kampung Gulon.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan Simak Libat Cakap (SLC), wawancara, rekam, serta teknik catat dalam bentuk transkripsi ortografis. Metode analisis data pada penelitian ini adalah metode padan dengan teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP) dilanjutkan dan teknik lanjutan yaitu HBS, HBB, dan teknik HBPS. Selain itu, digunakan juga tiga teknik analisis menurut Spradley yaitu, analisis domain,taksonomi, dan analisis komponensial. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat 19 data yang seluruhnya menggunakan tingkat tutur bahasa Jawa ngoko lugu. Pada 19 data tersebut ditemukan 8 jenis emosi dan apabila diurutkan dari emosi yang paling sering muncul yaitu sebagai berikut, emosi rasa takut 4 data (21,05%), jengkel 4 data (21,05%), kenikmatan 3 data (15,8%), cinta 3 data (15,8%), amarah 2 data (10,52%), malu 2 data (10,52%), kesedihan 1 data (5,26%), dan emosi terkejut tidak ditemukan (0%). Selain itu, ditemukan juga 19 data ekspresi nonverbal yaitu berupa, alis menurun, alis naik, anggukan kepala, duduk tegak, geleng kepala, intonasi tegas, intonasi mengkerut, mengepalkan tangan, mengetukkan jari ke meja, melirik ke kanan dan kiri, melotot, tatapan mata tegas, mata membulat, nada bicara rendah, tersenyum ke bawah, tersenyum senang, tersenyum malu, menundukkan kepala, memukulkan botol ke lantai.