Abstrak


Analisis Potensi Wisata Sejarah pada Situs Makam Gunung Kendheng dan Struktur Bangunan Candi di Kecamatan Simo


Oleh :
Suryadarma Atmaja - K4417069 - Fak. KIP

Suryadarma Atmaja. K4417069. ANALISIS POTENSI WISATA SEJARAH PADA SITUS MAKAM GUNUNG KENDHENG DAN STRUKTUR BANGUNAN CANDI DI KECAMATAN SIMO. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2024.

Tujuan dalam penelitian ini untuk mendiskripsikan: (1) kondisi peninggalan sejarah yang terdapat di Kecamatan Simo; (2) analisis potensi dan desain wisata sejarah di kawasan Kecamatan Simo.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dipilih karena penelitian ini mengkaji realita, mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah tempat/peristiwa, dokumen dan informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, analisis dokumen dan wawancara. Teknik validitas menggunakan triangulasi dan review informan. Terdapat dua ragam triangulasi yaitu triangulasi data serta triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Peninggalan sejarah berupa Candi di Desa Gunung dan Makam Gunung Kendeng merupakan situs sejarah yang memiliki potensi sebagai wisata sejarah. Kondisi dari peninggalan tersebut kurang mendapat perhatian khusus dari dinas ataupun pihak yang berkaitan dengan peninggalan sejarah. Peninggalan sejarah tersebut belum ditetapkan sebagai benda cagar budaya akan tetapi keberadaannnya mendukung untuk diusulkan sebagai benda cagar budaya; (2) Potensi wisata sejarah di Kecamatan Simo dalam komponen 4A Pariwisata dan SWOT sebagian besar telah mendukung karakteristiknya sebagai objek wisata. Peninggalan sejarah dan potensi alam menjadi atraksi yang dapat disuguhkan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Dalam memenuhi kebutuhan informasi untuk pengunjung mengenai informasi sebaran kawasan wisata dengan mempertimbangkan kegiatan-kegiatan wisata yang mengedukasi untuk para wisatawan.