Abstrak


Hubungan Spiritual dengan Kebahagiaan pada Mahasiswa Kedokteran


Oleh :
Muhammad Fa`iz Rahmadany - G0020153 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Selesai pendidikan, mahasiswa kedokteran diharapkan dapat memberikan pelayanan medis yang baik, sehingga kesehatan mental yang baik harus dimiliki. Namun kenyataannya permasalahan psikologis terjadi sejak di masa pendidikan kedokteran. Kondisi tersebut mengakibatkan ketidakbahagiaan mereka. Spiritualitas diyakini berperan dalam meningkatkan kebahagiaan, sehingga meningkatkan spiritualitas akan meningkatkan kebahagiaan. Belum ada penelitian mengenai hubungan spiritualitas dengan kebahagiaan pada mahasisa kedokteran, terkhusus di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan spiritualitas bagi diri individu mahasiswa kedokteran yang berdampak pada kebahagiaan.

Metode: Penelitian mengadopsi jenis observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian dipilih secara random sampling terhadap populasi berjumlah 100 mahasiswa kedokteran di Universitas Sebelas Maret angkatan 2020-2023. Data primer diambil menggunakan instrument spiritualitas berdasarkan DSES untuk mengetahui tingkat spiritualitas dan instrument kebahagiaan berdasarkan SHS dan SWLS untuk mengetahui tingkat kebahagiaan. Untuk menganalisis hubungan ordinal, digunakan uji korelasi spearman.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran di Universitas Sebelas Maret memiliki tingkat spiritualitas tinggi, sedangkan tingkat kebahagiaan berada pada kategori sedang. Hubungan antara spiritualitas dengan kebahagiaan menunjukkan signifikansi dengan nilai korelasi sebesar r = 0,179; p = 0,037 (p < 0> dengan kebahagiaan.

Simpulan: Banyak faktor yang mempengaruhi kebahagiaan, semakin tinggi spiritualitas mahasiswa kedokteran, maka semakin tinggi pula tingkat kebahagiaan.