Abstrak


Pengembangan Modul Bioteknologi Terintegrasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis


Oleh :
Dhiya' Choirunnisa Azmi - K4320021 - Fak. KIP

Dhiya’ Choirunnisa Azmi. K4320021. Pembimbing I: Dr. Slamet Santosa, M.Si. Pembimbing II: Dr. Baskoro Adi Prayitno, S.Pd., M.Pd. PENGEMBANGAN MODUL BIOTEKNOLOGI TERINTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2024.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik Modul Bioteknologi Konvensional berbasis masalah yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, (2) mengetahui kevalidan Modul Bioteknologi Konvensional berbasis masalah yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, (3) mengetahui kepraktisan Modul Bioteknologi Konvensional berbasis masalah yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, (4) menguji keefektifan Modul Bioteknologi Konvensional berbasis masalah yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metodologi Research & Development (R&D) dan model pengembangan modul ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Subjek penelitian, yaitu kelas XE1 SMA Negeri 1 Karanganyar sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, angket, dan eksperimen. Teknik analisis data bertujuan untuk uji kevalidan berdasarkan hasil validasi ahli, uji kepraktisan berdasarkan hasil Pilot Test, dan uji keefektifan menggunakan uji T berpasangan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, berdasarkan hasil penelitian, karakteristik Modul Bioteknologi Konvensional berbasis masalah yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, yaitu produk yang dikembangkan terintegrasi dengan model pembelajaran berbasis masalah yang dibuktikan dengan adanya studi kasus untuk melatih siswa menemukan solusi melalui penelitian, mampu memberdayakan keterampilan berpikir kritis, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan pembelajaran yang otentik. Kedua, uji kevalidan materi diperoleh 90.27%, uji kevalidan media 88.89%, uji kevalidan Modul Ajar 91.07%, uji kevalidan instrumen penelitian 75%, dan uji kevalidan soal 93.75%. Ketiga, uji kepraktisan diperoleh dari Pilot Test, respon guru sebesar 86.53?n respon siswa sebesar 80.86%. Keempat, uji keefektifan diperoleh dari proses pembelajaran dengan Modul Bioteknologi Konvensional berbasis masalah, hasilnya dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui perolehan nilai signifikansi uji T berpasangan sebesar 0.000.