Abstrak


Revitalisasi Objek Wisata Embung Cerme di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo Melalui Budidaya Tanaman Buah


Oleh :
Nathania Fredlina Shaffa Haurelia - H0420059 - Fak. Pertanian

Nathania Fredlina Shaffa Haurelia. H0420059. 2024. Revitalisasi Objek Wisata Embung Cerme di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo Melalui Budidaya Tanaman Buah. Dibimbing oleh Dr. Agung Wibowo, S.P., M.Si. dan Dr. Dwiningtyas Padmaningrum, S.P., M.Si. Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Embung yang memiliki potensi ideal adalah embung yang memiliki manfaat yang optimal untuk berbagai kebutuhan dan memiliki potensi berkelanjutan sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Pembangunan Embung Cerme  pada tahun 2012 di Desa Sanggang berfungsi sebagai tadah hujan, irigasi pertanian dan juga objek wisata. Hanya bertahan satu tahun, Embung Cerme terbengkalai mulai tahun 2013 dikarenakan tidak adanya pengelolaan dan dana yang mencukupi sehingga revitalisasi terhadap 
Embung Cerme merupakan hal tepat yang harus dilakukan. Revitalisasi merupakan hal yang penting dilakukan untuk memperbaiki suatu objek yang telah terbengkalai. Maka sebab itu penelitian mengenai revitalisasi embung penting untuk dikaji.

Tujuan dilakukanya penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan mekanisme revitalisasi objek wisata Embung Cerme, (2) Mendeskripsikan peran stakeholders dalam revitalisasi objek wisata Embung Cerme, dan (3) Mendeskripsikan dampak revitalisasi objek wisata Embung Cerme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penentuan lokasi secara sengaja di Embung Cerme Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Penentuan informan secara purposive dan snowball sampling. Informan penelitian berjumlah 14 orang meliputi ketua dan pengurus Pokdarwis, Perangkat Desa, Pendamping Yayasan Obor Tani, tokoh masyarakat, ketua dan anggota kelompok tani Krido Mukti, masyarakat kawasan Embung Cerme, dan pengunjung Embung Cerme. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Pengumpulan data dengan teknik wawancara 
mendalam, observasi, dan dokumentasi. Pengumpulan data dianalisis menggunakan Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman (2014). Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil dari penelitian diperoleh data informasi terkait: (1) Potensi Embung Cerme sebagai tadah hujan, irigasi pertanian, dan objek wisata. (2) Mekanisme revitalisasi Embung Cerme yang terdiri dari intervensi fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan. (3) Peran stakeholders meliputi Yayasan Obor Tani, CSR Pertamina, Pemerintah Desa, BPD, Pokdarwis, Ketua dan anggota kelompok tani Kridomukti, serta Kapetan dalam revitalisasi Embung Cerme sebagai policy creator (pembuat kebijakan), koordinator, fasilitator, implementer (pelaksana kebijakan), dan akselerator. (4) Bentuk partisipasi masyarakat terlihat dari korbanan pikiran, waktu, tenaga, dan materi. (5) Revitalisasi embung memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat, meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan.