Abstrak


Pengembangan Modul Ajar dengan Pendekatan Diferensiasi Terintegrasi Sosial Emosional pada Eleman Desain Pemodelan Bangunan di SMK


Oleh :
Arini Silmi Kaffa - K1520011 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan modul ajar dengan pendekatan diferensiasi dan sosial emosional pada pembelajaran konsentrasi keahlian elemen desain pemodelan bangunan dengan metode ADDIE dan (2) mengukur tingkat kelayakan berdasarkan aspek kepraktisan, keefektifan, kemudahan, kemenarikan, dan kesesuaian pada tujuan pembelajaran. Mengacu pada teori diferensiasi dan teori sosial emosional. Pendekatan diferensiasi mencakup diferensiasi konten, proses, dan produk, sementara teori sosial emosional terdiri dari lima inti kompetensi dalam domain intrapersonal, interpersonal, dan kognitif. Desain penelitian pengembangan menggunakan metode ADDIE. Partisipan penelitian adalah guru dan peserta didik kelas XI DPIB Ganesha Tama Boyolali. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) Pengembangan modul ajar diferensiasi dan sosial emosional pada pembelajaran konsentrasi keahlian elemen desain pemodelan bangunan dengan metode ADDIE: (a) Analysis (analisis): menunjukkan kebutuhan variasi bahan ajar dan peningkatan kompetensi sosial emosional; (b) Design (desain): menyusun garis besar, kerangka, dan isi modul ajar, serta desain instrumen penelitian; (c) Development (pengembangan): menghasilkan produk modul ajar yang dinilai sangat layak oleh ahli materi (99,22% aspek materi, 97,06% aspek kegrafikan), ahli media (94,14%), dan guru SMK produktif (95,60%); (d) Implementation (implementasi): observasi oleh tiga observer menunjukkan peningkatan keterlaksanaan pembelajaran dari 75,46% pada pertemuan pertama hingga 96,99% pada pertemuan keempat; (e) Evaluation (evaluasi): meninjau hasil penilaian dari guru SMK dan peserta didik untuk melakukan perbaikan berdasarkan masukan yang diberikan. (2) Tingkat kelayakan modul ajar dilakukan oleh guru SMK produktif (92,71%, sangat layak) dan peserta didik (86,50%, layak) ditinjau dari aspek kepraktisan, keefektifan, kemudahan, kemenarikan, dan kesesuaian pada tujuan pembelajaran. Peserta didik memberikan tanggapan positif dan menyarankan peningkatan media bahan ajar serta pembelajaran dengan pendekatan diferensiasi terintegrasi sosial emosional. Hasil ini menjadi evaluasi bagi pengembangan modul ajar di masa mendatang.