;

Abstrak


Analisis Penerapan Pembelajaran Sejarah dengan Menggunakan Sistem Among di SMK Tamansiswa Nanggulan, Kulonprogo, Yogyakarta


Oleh :
Nugraha - S861608016 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendiskripsikan perencanaan pendidikan Ketamansiswaan di SMK Tamansiswa, Nanggulan, Kulonprogo; (2) Mendeskripsikan penerapan nilai-nilai Ketamansiswaan dalam pembelajaran sejarah; (3) mendiskripsikan evaluasi pembelajaran sejarah dengan pendekatan among, (4) Mendiskripsikan kendala yang dihadapi dalam implementasi nilai-nilai Ketamansiswaan dalam pembelajaran sejarah.
Penelitian ini menganalisis tentang bagaimana pembelajaran sejarah dengan sistem among yang menekankan pada masalah proses dan makna yang sesuai dengan bentuk aslinya dengan menggambarkan keadaan secara terperinci yang berkaitan pada rencana, pelaksanaan, evaluasi serta kendala dalam pembelajaran.
Bentuk penelitian ini yaitu kualitatif dengan metode deskriptif-analitis. Strategi yang dipilih adalah studi kasus tunggal, secara lebih khusus menggunakan studi kasus terpancang/embedded case study. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi langsung dan mengkaji dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga alur (reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan).
Hasil penelitian tentang analisis pembelajarn dengan sistem among disimpulkan bahwa: (1) perencanaan pembelajaran sejarah menggunakan sistem among telah melaksanakan dasar asah, asih dan asuh untuk membangun nilai karakter siswa. Pada penyusunan perencanaan pembelajaran disusun berdasarkan silabus yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. (2) Pelaksanaannya sudah menerapkan sistem among sebagai kegiatan belajar yang efisien dan efektif guna mencapai tujuan dan didalamnya guru selalu memberikan motivasi. (3) evaluasi pembelajaran sejarah dengan pendekatan among menunjukan hasil yang cukup baik. (4) Kendala pembelajaran sejarah yaitu pemakaian sumber buku sejarah tunggal, siswa tidak aktif mengikuti pembelajaran, materi dipandang siswa terlalu teoritis dan perlunya pembelajaran luar sekolah di museum sejarah.

Kata kunci: pembelajaran sejarah, sistem among