Abstrak


Strategi Adaptasi Masyarakat Batak dalam Mempertahankan Identitas Etnis (Studi Deskriptif Kualitatif pada Masyarakat Batak yang Merantau di Pemalangan)


Oleh :
Tasya Margaretha Situmorang - K8420075 - Fak. KIP

Masyarakat Batak sebagai masyarakat perantau memerlukan sebuah proses adaptasi yang baik agar mereka dapat diterima dengan baik di lingkungan perantauannya. Lebih dari itu, selama merantau mereka juga harus dapat mempertahankan identitas etnisnya agar tidak luntur atau hilang di lingkungan perantauan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses adaptasi serta strategi pemertahanan identitas etnis yang dilakukan masyarakat Batak di Pemalang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pemilihan informan akan ditentukan dari kriteria seperti masyarakat Batak yang telah lama merantau di Pemalang, mengetahui berbagai adat istiadat Batak, dari golongan usia kurang dari 20th, 21-60th, dan 60th keatas, serta dari profesi juga tingkat pendidikannya. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan mengamati perilaku masyarakat Batak dari berbagai aktivitas terutama perkumpulan mereka, dan observasi akan dilakukan untuk melihat interaksi sosial antara masyarakat Batak dengan masyarakat Jawa. Wawancara dilakukan kepada masyarakat Batak sebagai informan dengan bentuk semi terstruktur, dimana informan dapat memberikan jawaban secara bebas tidak dibatasi sehingga dalam wawancara tersebut terdapat pengembangan topik. Data yang telah diperoleh akan di uji validitas menggunakan uji kredibilitas (credibility) dengan teknik triangulasi data yakni triangulasi sumber dan teknik. Setelah itu, data tersebut juga akan dianalisis menggunakan cara analisis dari Miles dan Huberman yakni dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Batak di Pemalang berhasil melakukan proses adaptasi dengan baik berupa: (1) adaptasi sosial; (2) penyesuaian bahasa; (3) penyesuaian budaya; (4) penyesuaian situasi yang berbeda. Lebih dari itu, masyarakat Batak di Pemalang juga berhasil mempertahankan identitas etnisnya walaupun mereka sudah mengenal atau ikut berbaur dengan berbagai kebiasaan dan kebudayaan masyarakat Jawa, akan tetapi kebudayaan Batak yang mereka miliki masih dilestarikan terutama perihal marga, bahasa, dan warisan budaya Batak lainnya sehingga kebiasaan atau kebudayaan mereka masih bisa dilakukan di lingkungan perantauan. Strategi yang dilakukan masyarakat Batak untuk mempertahankan identitas etnisnya di Pemalang yakni: (1) membuat paguyuban inti masyarakat Batak Pemalang/Punguan STM Dos Roha; (2) membuat organisasi PBB; (3) membuat perkumpulan marga; (4) martarombo; (5) diajarkan kepada anak-anak; (6) naposo Pemalang; (7) lapo tuak.